Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 4,03 poin (0,54 persen) menjadi 902,24.
"Menjelang libur panjang sekaligus menanti rilis data ekonomi pada pekan ini, pelaku pasar saham cenderung melakukan akumulasi beli. Diharapkan rilis neraca perdagangan Indonesia mencatatkan hasil positif," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta.
Namun, menurut dia, investor saham yang berorientasi jangka pendek dapat membuat gejolak pasar, apalagi pelaku pasar saham asing yang kembali melakukan aksi jual.
Dalam data BEI, tercatat pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih sebesar Rp397,498 miliar pada Selasa (11/5) ini.
"IHSG masih terlihat menunggu waktu untuk melanjutkan rally kenaikannya. Secara teknikal, level batas bawah IHSG saat ini berada di 5.131 poin dengan target batas atas pada level 5.285 poin," katanya.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menilai bahwa meski IHSG BEI masih terkonsolidasi namun potensi untuk melanjutkan penguatan cukup terbuka.
Dirinya melihat efek sentimen negatif sudah cukup tercermin dalam koreksi IHSG pada beberapa hari sebelumnya.
"Pelaku pasar dapat mencermati saham-saham di sektor konsumer yang sudah cukup terkoreksi dalam beberapa hari terakhir ini," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 221.234 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,30 miliar lembar saham senilai Rp4,36 triliun. Sebanyak 193 saham bergerak naik, dan 137 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya 85 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 311,02 poin (1,12 persen) ke level 27.407,18, indeks Nikkei naik 3,93 poin (0,02 persen) ke level 19.624,84 dan Straits Times melemah 28,47 poin (0,82 persen) ke posisi 3.442,33.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015