Islamabad (ANTARA News) - Dunia Muslim harus mengambil langkah segera untuk melawan perselisihan sektarian yang mengancam memecah belah umat Islam, Presiden Pakistan Pervez Musharraf memperingatkan dalam sebuah pidato yang dilaporkan Kamis. Dalam upayanya untuk " melakukan pencerahan modern" membawa dia ke dalam konflik yang jauh lebih dalam dengan kelompok konservatif di negerinya, Musharraf menekankan bahwa Islam tidak berada di tengah-tengah konflik antara demokrasi dengan modernisasi, namun modernisasi itu berbeda dengan westernisasi. "Kita perlu bekerja untuk rekonsiliasi dengan seluruh dunia," menurut Associated Press Pakistan mengutip Musharraf saat mengatakan hal itu dalam sebuah ceramah, Rabu, kepada para pakar dan intelektual di Islamabad. "Sekarang adalah waktu yang tepat untuk beraksi dengan segera guna memecahkan perselisihan politik yang telah berlangsung lama termasuk Palestina, Kashmir, Irak, Afganistan, dan Lebanon," kata dia. Saat ini tidak ada konsensus mengenai interpretasi Islam diantara umat Muslim, dan buta huruf telah memperburuk situasi, yang pengajaran mengenai Islam pada umumnya ditinggalkan di tangan orang-orang semi terpelajar dalam hal keagamaan, kata dia. Elemen tertentu mencoba memaksakan pandangan kaku mereka pada kelompok mayoritas besar, sedangkan elemen ultra modern partai kiri melakukan propaganda sekularisme, menciptakan perpecahan yang tidak sehat, kata Musharraf. Jenderal militer yang mengambil alih kekuasaan pada 1999 melalui sebuah kudeta itu adalah sekutu kunci AS dalam upaya memerangi terorisme yang dipimpin Washington itu. Namun, dia menghadapi ancaman di pemilihan parlemen tahun depan dari partai agama yang mengutuk kebijakannya sebagai "anti-Islam" dan pro-barat yang merugikan Pakistan, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006