Medan (ANTARA News) - Hingga Kamis (28/12) pukul 10.00 WIB, sudah tercatat 33 orang korban tewas ditemukan akibat runtuhnya Bukit Godang, Kelurahan Pasar, Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara, Minggu (24/12). Kepala Bagian Humas Pemprov Sumut, ML Tobing kepada ANTARA News di Medan, Kamis, mengatakan, ke-33 korban tewas yang ditemukan itu berdasarkan data yang diperoleh dari Satkorlak PB Provinsi di daerah tersebut. Selain menemukan puluhan orang korban tersebut, katanya, hingga kini petugas masih terus melakukan pencaharian terhadap enam orang lagi warga yang dinyatakan hilang. "Ke-6 warga yang hilang dan diduga masih tertimbun tanah longsor, telah terindikasi nama-nama mereka," katanya. Sedangkan 12 warga di daerah tersebut mengalami luka berat/ringan saat terjadinya tanah longsor itu, telah kembali ke Posko pengungsi, Rabu,(26/12) pukul 17.50 WIB. Lebih lanjut, ia mengatakan, akibat tanah longsor tersebut, 18 unit rumah penduduk tertimbun tanah dan empat unit rusak berat. Selain itu kerusakan fasilitas umum, 10 Sekolah Dasar (SD) mengalami rusak berat, satu bangunan Puskesmas rusak ringan, kantor PLN Ranting rusak berat, kantor Polsek dan tiga mesjid dan mushalla juga rusak. "Kerusakan infrastruktur, jalan kabupaten 2 Kilometer rusak, jalan negara 4 Kilometer rusak dan jembatan satu rusak berat," ujarnya. Ia menjelaskan, bantuan yang sudah didistribusikan adalah berupa 54,5 ton beras, 1.500 potong pakaian, 500 potong selimut, 22.500 bungkus Indomie, 7.500 kaleng ikan sardencis, 500 botol kecap. Bantuan uang dari Gubernur Sumut Rp100 juta dan Bakornas Rp50 juta. Pengungsi diperkirakan sudah berjumlah 13.000 jiwa (termasuk pengungsi sebanyak 4.3442 jiwa yang sudah terdata) dimana penduduk Kecamatan Muara Sipongi telah mengungsi pascaperistiwa tanah longsor 24 Desember 2006 pukul 20.00 WIB, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006