Ramsey (53) mengisi posisi itu secara temporer (sementara) menyusul pengunduran diri Harry Redknapp pada Februari, dan meski gagal mencegah klub London tersebut terhindar dari degradasi, ia mendapat ikatan kontrak berdurasi tiga tahun.
"Ini merupakan kesempatan fantastis dan saya merupakan orang yang paling bergembira tentang hal ini," kata Ramsey, yang sebelumnya mengepalai akademi QPR.
"Saya menikmati waktu saya dalam ikatan temporer, meski musim ini tidak berakhir baik, dan sekarang saya tidak sabar terhadap tantangan untuk membantu membangun ulang klub ini dalam beberapa tahun mendatang."
"Saya sangat memahami apa makna klub ini bagi para penggemar dan saya berniat untuk melakukan apa pun yang mungkin untuk membantu membangun QPR menjadi tim yang dapat mereka banggakan."
Terdegradasinya QPR dikonfirmasi menyusul kekalahan 0-6 di markas Manchester City pada 10 Mei. Mereka menyelesaikan musim dengan melawat ke markas Leicester City pada Minggu.
"Ketika Chris mengambil alih peran ini, kami telah siap dalam situasi yang sangat sulit, meski kami terdegradasi, kami -- sebagai dewan -- terpukau dengan profesionalisme dan perhatian terhadap detail yang ia perlihatkan sejak menjadi pelatih kepala," kata Chairman QPR yang berasal dari Malaysia Tony Fernandes pada situs resmi klub.
"Ia hidup dan bernafaskan manajemen dan kepelatihan, dan saya yakin ia akan berkembang pada peran ini, ketika kami berniat bangkit dari kekecewaan-kekecewaan musim ini."
"Ini merupakan awal baru bagi kami dan satu yang saya yakini adalah Chris akan menikmati bagian besar yang dikerjakannya."
QPR mengatakan bahwa komposisi staf pendukung Ramsey akan diumumkan "dalam waktu dekat", demikian AFP melaporkan.
(H-RF)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
