Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Taiyoung Cho, mengatakan, pariwisata Korea Selatan aman dari virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) karena WHO menyatakan tidak perlu membatasi wisata atau perdagangan dengan negeri ginseng itu.

"Pada saat ini sesuai dengan evaluasi ilmiah WHO, penyebaran MERS di Korea Selatan bukan merupakan situasi yang mengkhawatirkan. Sehingga tidak perlu ada pembatasan wisata atau perdagangan," ujar dia, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Selain itu, lanjutnya, juga diumumkan tidak perlu melakukan karantina pada saat kedatangan di Bandara.

"Situasi di Korea saat ini bukan dalam tahap darurat. Seluruh pasien yang positif terinfeksi virus MERS tersebut berjumlah 166 orang," kata dia. 

"Pasien positif terinfeksi virus MERS saat berada di dalam rumah sakit. Mereka tertular saat sedang mengunjungi pasien MERS lainnya yang sedang dirawat di fasilitas kesehatan tersebut," kata dia.

Ia mengatakan pasien yang terinfeksi virus MERS saat ini diawasi pemerintah Korea Selatan.

"Pemerintah telah mengkarantina secara ekstensif warga yang kemungkinan telah melakukan kontak dengan penderita MERS, serta melarang warganya yang dikarantina untuk tidak meninggalkan Korea Selatan agar virus MERS tidak sampai menyebar ke luar Korea Selatan," kata dia.

Ia mengatakan saat ini pemerintah Korea Selatan sedang fokus untuk membentuk sistem penanggulangan wabah MERS. WHO menilai jumlah penderita penyakit tersebut cenderung menurun.

"Memasuki minggu ini, tren kenaikan jumlah pasien yang positif MERS menurun dengan pasti, sehingga sekarang dapat dikatakan bahwa pemerintah Korea Selatan dapat mengontrol wabah ini," ujar dia. 

Pewarta: Aziz Kurmala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015