... pernah jadi pekerja infal, tahun 2010 juga pernah, kalau sehari-harinya sich saya di rumah biasa, ibu rumah tangga...
Jakarta (ANTARA News) - Aan, pekerja infal asal Bandung mengaku tergiur dengan besarnya bayaran menjadi pekerja infal selama Lebaran 2015 ini, sebagaimana beberapa kali pernah dia jalani. Bayarannya lumayan. 

"Ini kesempatan karena gajinya gede, dua kali lipat," kata Aan saat ditemui ANTARA News di yayasan penyalur jasa pekerja infal Yayasan Ibu Gito, di Jakarta, Rabu.

Aan mengaku sebelumnya juga pernah menjadi pekerja infal, bahkan bisa dikatakan dia merupakan PRT khusus saat Lebaran.

"Dua tahun yang lalu pernah jadi pekerja infal, tahun 2010 juga pernah, kalau sehari-harinya sich saya di rumah biasa, ibu rumah tangga," kata dia.

Saat ditanya apakah tidak ingin berlebaran bersama keluarga di kampung halaman, Aan mengaku terpaksa menjadi pekerja infal karena kebutuhan.

"Pengen mah pengen, tapi karena kebutuhan mau bagaimana lagi, saya enggak punya suami," ujar Aan.

"Sedih sih, pengennya ngumpul, apalagi anak saya pesantren, pas pulang ibunya enggak ada," tambah dia.

Aan mengatakan telah berada di yayasan Ibu Gito sejak pertengahan Ramadhan. Aan tidak sendirian, di yayasan Ibu Gito dia tinggal bersama puluhan pekerja infal lainnya yang menawarkan jasa mereka.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015