... digantikan terlebih dahulu dengan supir cadangan. Supir satunya istirahat...
Jakarta (ANTARA News) - Urusan mudik Lebaran memakai bis antar kota memang lumayan berat, setidaknya juga begitu bagi pengemudi alias supir bisnya. Diam-diam, mereka banyak mengidap penyakit darah tinggi alias hipertensi!

"Laporan yang kami temukan disini kebanyakan supir mengalami tekanan darah tinggi," kata Dokter Jaga Posko Lebaran Terminal Bis Kalideres, dr Radhiana, ditemui di Jakarta, Selasa. Terminal Bis Kalideres salah satu terminal bis paling ramai pemudik Lebaran.

Menurut Radhiana, supir yang diketahui mengidap tekanan darah tinggi akan diberikan obat pengatur tekanan darah dan diberikan waktu istirahat.

Sementara itu jika tingkat tekanan darah tingginya diketahui sangat tinggi, maka petugas kesehatan memberikan rekomendasi untuk istirahat dan tidak mengemudikan kendaraan selama beberapa saat.

"Biasanya mereka digantikan terlebih dahulu dengan supir cadangan. Supir satunya istirahat," kata Radhiana.

Kendati demikian, rata-rata supir yang mengidap tekanan darah tinggi masih layak mengemudikan bus. Maklum, terjebak kemacetan belasan jam bukan hal menyenangkan untuk dialami. 

Apalagi kalau jalurnya sulit dan bisa membahayakan jiwa jika tidak lihai dan waspada, semisal tanjakan patah di Nagreg atau Gentong. Cukup wajar jika darah tinggi mengintip. 

Sejumlah petugas medis yang memeriksa kesehatan supir di Terminal Kalideres didatangkan dari sejumlah Puskesmas yaitu Kembangan, Kebon Jeruk dan Kalideres.

Radhiana mengatakan petugas kesehatan hingga H+2 Lebaran tidak menemukan adanya supir yang menggunakan narkoba.

Hingga pada H+2 (Senin), total penumpang yang kembali via Terminal Kalideres tercatat sebanyak 3.475 orang.

Sedangkan pada H+1 (Minggu), jumlah penumpang yang tiba di terminal itu sebanyak 2.550 orang.

Pengelola Terminal Kalideres memperkirakan puncak arus balik terjadi pada Sabtu-Minggu (25-26 Juli 2015). 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015