Pekanbaru (ANTARA News) - Pangkalan TNI AL Dumai telah mengantongi identitas kapal yang digunakan untuk merompak kapal bermuatan minyak berbendera Singapura di Selat Malaka.

Komandan Pangkalan TNI AL Dumai Kolonel Laut (P) Avianto Roswirawan kepada Antara di Pekanbaru, Senin, mengatakan identitas kapal perompak itu diketahui dari keterangan anak buah kapal MT Joaquim yang sempat disandera.

Salah satu anak buah kapal bernama Khairul mengaku sempat melihat jelas nama kapal yang tertulis di lambung kapal perompak, saat dimintai oleh para bandit itu untuk membelokkan kapal ke perairan Rupat Utara. Minyak kapal tersebut dikuras di perairan utara Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Saat berjalan dari anjungan ke haluan, saudara Khairul sempat mengintip melihat nama kapal yang merompak kapalnya dan terbaca namanya," katanya.

Hingga kini keberadaan kapal perompak belum bisa diketahui.

Ia menjelaskan kronologis perompakan MT Joaquim terjadi pada Sabtu (8/8) sekira pukul 20.00 WIB oleh orang yang tidak dikenal pada posisi 0234.00 LU 10126.20 BT. Kapal tersebut mengangkut 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) dengan awak delapan orang anak buah kapal (ABK). Kapal berbendera Singapura itu baru bisa diketemukan satu hari setelahnya, setelah Lanal Dumai dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) melakukan pencarian bersama.

Seorang anak buah kapal mengalami luka berat akibat disiksa oleh perompak Selat Malaka, yang sempat menyandera kapal berbendera Singapura MT Joaquim untuk menguras isi muatan minyak mentah sebanyak 2.900 ton di perairan sebelah utara Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

"Kerugian yang dialami dalam kejadian perompakan kapal itu adalah satu ABK mengalami luka-luka karena dipukuli oleh perompak," kata Komandan Pangkalan TNI AL Dumai, Kolonel Laut (P) Avianto Roswirawan, kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Menurut dia, ABK yang luka berat merupakan warga negara Singapura bernama Yun. Korban sudah dievakuasi menggunakan helikopter milik APMM Malaysia.

Hasil dari keterangan ABK menyatakan ada sekitar 19 perompak yang mendatangi kapal tersebut dengan anmenggunakan kapal pancung dan langsung naik ke anjungan.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015