Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi memberikan penghargaan kepada tim utama, tim pendukung, dan institusi mitra yang berkontribusi dalam operasi evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman dan Nepal.

"Itu merupakan evakuasi terbesar yang dilakukan pemerintah Indonesia. Walaupun ada yang terluka tetapi nyawa WNI dapat kita selamatkan," katanya.

Dia mengatakan penghargaan itu merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi WNI dari daerah konflik dan bencana di Yaman dan Nepal.

"Kita perlu memulai suatu tradisi yang baru, yaitu mengucapkan terimakasih pada saat suatu misi telah berhasil diselesaikan. Itu suatu tradisi yang santun bagi kita sesama warga negara," ujar dia.

Penghargaan antara lain diberikan kepada 24 anggota tim utama operasi evakuasi WNI dari Yaman, termasuk Duta Besar RI untuk Yaman, Duta Besar RI Addis Ababa merangkap Djibouti, Duta Besar RI untuk Oman, KUAI KBRI Riyadh, Konsul Jenderal RI Jeddah, dan Konsul Kehormatan RI di Djibouti.

Selanjutnya ada 24 anggota tim utama operasi evakuasi WNI dari Nepal yang antara lain meliputi Duta Besar RI untuk Bangladesh merangkap Nepal dan Konsul Kehormatan RI di Kathmandu.

Menteri Luar Negeri juga memberikan penghargaan kepada tim pendukung operasi evakuasi WNI dari Yaman yang terdiri atas 15 staf Kementerian Luar Negeri, 19 personel TNI Angkatan Udara, dan dua personel Polri.

Penghargaan juga diberikan kepada anggota tim pendukung operasi evakuasi WNI dari Nepal yang meliputi satu staf Kementerian Luar Negeri dan 12 personel TNI Angkatan Udara.

Situasi perang di Yaman sejak serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi pada 26 Maret dan gempa bumi 7,8 SR di Nepal pada 25 April membuat pemerintah mengevakuasi WNI di dua negara itu.

Sepanjang 2014 dan 2015, pemerintah sudah mengevakuasi 2.239 WNI dari Yaman serta menangani 106 WNI dari Nepal, termasuk mengevakuasi 24 WNI dan empat warga negara asing dari negara itu.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015