Harapannya mereka akan bertanya-tanya siapa tokoh Moestopo, Residen Sudirman
Jakarta (ANTARA News) - Musa sudah menganggap Kapten Yoshimura seperti ayahnya sendiri yang tewas di medan perang.

Kematian Yoshimura membawa Musa kepada Residen Sudirman yang langsung mempercayainya untuk mengantar surat untuk Moestopo yang sedang berada di markas Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Dikawal seorang prajurit bernama Danu, Musa harus membagi waktu menjadi kurir, menyemir sepatu dan juga merawat ibunya yang sedang sakit.

Pekerjaan menjadi kurir juga membuat Musa lebih mengenal teman sepermainannya, gadis penjual makanan di pasar, Yumna.

Keadaan Surabaya genting saat Tentara Sekutu mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak.

Musa dan Yumna merasa negara memanggil mereka untuk turut berjuang meskipun mereka masih berusia belasan tahun.

10 November 1945 perang tidak terhindarkan. Musa melaluinya demi menggenapkan perjuangan teman-temannya.

Untuk memperkenalkan sejarah, animasi fiksi "Battle of Surabaya" buatan sutradara Aryanto Yuniawan mengambil latar Pertempuran Surabaya mulai dari insiden Hotel Yamato hingga meletusnya perang pada 10 November 1945.

Ia tertarik mengangkat Pertempuran Surabaya karena ia melihat perang itu merupakan salah satu yang terbesar setelah Perang Dunia II.

"Perang ini gaungnya sampai ke Eropa," kata Aryanto saat ditemui di pemutaran "Battle of Surabaya" di Kuningan, Selasa (18/8) malam.

Ia sengaja tidak mengambil pendekatan biopik dalam film berbudget sekitar Rp15 miliar ini karena ingin mengajak generasi penonton remaja untuk mengetahui garis besar perang di ibukota Jawa Timur itu.

Ia pun ingin menonjolkan tokoh-tokoh selain Bung Tomo dalam film yang digarap selama tiga tahun ini.

"Harapannya mereka akan bertanya-tanya siapa tokoh Moestopo, Residen Sudirman," kata dia.

Tokoh utama fiktif Musa pun dipilihnya agar penonton muda tidak merasa digurui saat menonton film tersebut.

Film bergaya kartun Jepang ini cukup membuat penonton kembali mengingat-ingat pelajaran sejarah yang diberikan di sekolah sehingga memang menyasar penonton remaja.

Penceritaannya tergolong rumit, membahas hampir semua tokoh yang terlibat dalam pertempuran tersebut sehingga penonton harus benar-benar mengingat peran setiap tokoh agar tidak tertinggal alurnya.

Film buatan MSV Pictures yang melibatkan Reza Rahadian dan Maudy Ayunda sebagai pengisi suara ini akan tayang mulai 20 Agustus 2015.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015