Samarinda (ANTARA News) - Pemprov Kalimantan Timur melalui APBD 2015 melakukan pembelian sapi Brahman Cross dari Australia untuk didistribusikan kepada kelompok ternak, agar sapi bibit tersebut terus beranak-pinak sehingga populasinya terus bertambah.

"Sapi bibit maupun sapi indukan itu apabila September mendatang sampai di Kaltim dan dikarantina, kemudian segera kami salurkan kepada 19 kelompok ternak yang tersebar di tujuh kabupaten/kota," ucap Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.

Pengadaan sapi dari APBD Kaltim tersebut merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan pihaknya, dalam upaya menuju populasi sebanyak 2 juta ekor sapi pada 2018.

Sedangkan upaya lainnya adalah meminta bantuan dari pemerintah pusat, sehingga pada 2015 ini APBN juga mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sapi jenis Brahman Cross dengan jumlah yang lebih banyak, yakni mencapai 10.050 ekor untuk kabupaten/kota di Kaltim.

"Kami optimis mampu mencapai 2 juta ekor sapi pada 2018 mendatang, apalagi program ini mendapat dukungan dari banyak pihak dalam mewujudkannya, seperti dari APBN, APBD kabupaten/kota, perbankan, perusahaan tambang, perusahaan sawit, termasuk dukungan dari peternakan rakyat," ujarnya.

Sedangkan tujuh daerah yang segera mendapat distribusi sapi bibit itu adalah dua kelompok ternak di Kota Samarinda yang akan menerima 100 ekor sapi.

Kemudian tiga kelompok ternak di Kabupaten Kutai Kartanegara menerima 150 ekor, tiga kelompok ternak di Kabupaten Paser menerima 150 ekor, dan tiga kelompok ternak di Kabupaten Kutai Timur menerima 150 ekor.

Selanjutnya satu kelompok di Kabupaten Kutai Barat akan menerima 50 ekor, tiga kelompok di Kabupaten Berau menerima 150 ekor, dan tiga kelompok ternak di Kabupaten Penajam Paser Utara yang akan menerima 150 ekor sapi.

Sebanyak 950 ekor sapi yang akan didistribusikan itu kebanyakan sapi betina. Pola ini dimaksudkan agar para betina cepat bunting dan melahirkan, sehingga masing-masing kelompok ternak akan cepat panen padet yang selanjutnya pedet itu dipelihara sampai dewasa agar bisa bunting dan berkembang lagi.

Pewarta: M Ghofar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015