Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 7,39 poin (1,02 persen) menjadi 734,02.
Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan bursa saham global yang mayoritas bergerak menguat serta harapan terhadap paket kebijakan yang akan diumumkan pemerintah menjadi faktor pendorong IHSG BEI bergerak ke area positif.
"Sentimen itu menjadi angin segar bagi pelaku pasar untuk kembali melakukan akumulasi sehingga mendukung kenaikan IHSG," katanya.
Ia mengemukakan Kementrian Keuangan bersiap merombak peraturan pemerintah dan peraturan menteri keuangan yang menghambat aktivitas ekonomi dan investasi, sekaligus menyusun beleid baru sebagai stimulus fiskal untuk dunia usaha.
Kendati demikian, dia menjelaskan, pasar saham domestik masih dibayangi oleh ancaman arus dana asing keluar menyusul potensi kenaikan suku bunga the Federal Reserve, yang bisa mempengaruhi perekonomian negara berkembang.
Analis Senior LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo berharap paket kebijakan pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri, dan mempercepat realisasi proyek-proyek strategis dapat mengimbangi sentimen dari kenaikan suku bunga the Federal Reserve.
"Diharapkan melalui paket kebijakan itu perekonomian Indonesia pada semester kedua ini bergerak tumbuh," katanya.
Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng menguat 456,93 poin (2,15 persen) ke level 21.715,97; indeks Nikkei naik 858,39 poin (4,93 persen) ke level 18.282,63; dan indeks Straits Times menguat 7,84 poin (0,26 persen) ke posisi 2.892,93.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015