Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa menyebut bahwa insiden kembang api ketika digelar laga antara Malaysia melawan Saudi Arabia dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 sebagai peristiwa yang teramat serius.

Laga antara Malaysia melawan Saudi Arabia yang digelar di stadion Shah Alam pada Selasa akhirnya dihentikan gara-gara fans setempat meluncurkan kembang api ke dalam lapangan. Insiden itu lebih dipicu oleh kemarahan dan kegeraman fans setempat atas kekalahan timnas Malaysia 0-10 ketika melawan Uni Emirat Arab dalam pertandingan yang digelar di Abu Dhabi pada Kamis (3/9).

Timnas Arab Saudi unggul 2-1 atas tim tuan rumah ketika terjadi insiden kembang api itu. Polisi telah menangkap 11 fans setempat sementara para pendukung Saudi berlari berhamburan agar tidak terkena luncuran kembang api yang dilepaskan fans timnas Malaysia.

AFC kemudian segera bereaksi. Mereka kemudian menawarkan "dukungan bantuan" dengan mengacu kepada hasil investigasi komisi disiplin FIFA, sebagaimana dikutip dari laman Insiden World Football.

Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa mengatakan dalam pernyataannya bahwa konfederasi "merasa sangat kecewa dengan terjadinya insiden yang terjadi pada Selasa dan menekankan bahwa  hal itu dapat dianggap sebagai peristiwa yang sangat  serius."

"Sepak bola di Asia menghormati dan menjunjung tinggi fairness dan integritas. Dan insiden di Kuala Lumpur itu bukan semata cerminan dari sebuah pertandingan, bukan pula cerminan dari benua kami dan seluruh dunia."

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015