Jakarta (ANTARA News) - Samsung Electronics Indonesia mengaku tidak mengkhawatirkan perlambatan pertumbuhan perekonomian di Indonesia ketika meluncurkan dan menjual produk terbarunya Samsung Galaxy Note 5.

"Kami bisa bilang, kalau dilihat dari data JFK, pasar Android masih naik 12 persen, untuk produk premium juga masih tumbuh," kata kata Marketing Director IT and Mobile Business Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang di Jakarta, Jumat.

Sehingga, Vebby mengatakan bahwa masih ada peluang untuk menjual produk terbaru yang diproduksi di pabrik milik Samsung di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tersebut.

Untuk seri Note sendiri, lanjut Vebby, pasarnya tumbuh 813 persen sejak seri Note 1 diluncurkan pada 2011 hingga Note 5 pada 2015.

Menurut Vebby, pengguna Samsung Galaxy Note atau Note User merupakan pelanggan yang setia, di mana mereka kerap memperbaharui Note mereka dengan seri Note terbaru, dan enggan pindah ke merk lain.

"Dilihat dari antusiasme yang 1,5 kali lipat lebih besar dari seri Note sebelumnya, Note 5 diyakini mampu menarik perhatian pasar Indonesia," ujar Vebby.

Vebby menambahkan, kehadiran Samsung Note 5 di Indonesia kali ini hanya berbeda satu bulan sejak diluncurkan di New York, Amerika Serikat.

Hal ini, lanjut Vebby, karena Samsung merasa konsumen di Indonesia memiliki animo yang besar terhadap seri ini.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015