Solo (ANTARA News) - Grup band anak muda berbakat asal Korea Selatan berjanji tampil maksimal dan energik untuk menghibur masyarakat Indonesia dalam pertunjukan "Solo International Performing Arts (SIPA)" 2015 di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (12/9) malam.

"Kami grup band anak muda Korsel selalu menampilkan irama musik energik yang disukai para remaja, termasuk di luar negeri, seperti Jepang dan Tiongkok," kata salah satu pernonel "Nion Five" Korsel Royin di Solo, Jumat.

Ia mengaku grup bandnya mulai populer di negaranya sejak

Menurut dia, grup bandnya memang baru ngetren diu negaranya 2014, sedangkan hingga saat ini sudah memunculkan empat album dan salah satu yang menjadi hits, berjudul "Knock Knock".

Ia mengaku bangga bisa tampil di Indonesia melalui SIPA 2015 di Kota Solo.

"Kami ikut memeriahkan SIPA, ini yang pertama kali tampil di Indonesia," katanya.

Namun, "Nion Five" sudah dikenal anak-anak muda di Jepang dan Tiongkok dan di kedua negara itu grupnya sering tampil.

Grup band "Nion Five" terdiri atas enam personel, yakni Royun, Minjae, Taewoo, Jonghyun, Yuseoang, dan Kangsen. Grup iti sudah menghasilkan beberapa "digital single", termasuk "Crush on You" dan "Knock Knock" yang akan ditampilkan di SIPA.

"Kami jika ada kesempatan ingin tampil lagi di Indonesia. Masyarakat Indonesia sangat ramah," kata Kangsen, salah satu anggota "Nion Five".

Selain itu, kelompok seni tari asal Korsel lainnya "ICADC", yakni program "Andong Mask Dance Festival" yang menelurkan spirit baru dari para koreografer juga tampil untuk mengenalkan tarian topeng.

Menurut koordinator kelompok seni Korsel Im Hyeong Gyu mengakui bahwa kelompok di mana mereka tinggal, berkesempatan untuk merasakan, membangun, dan menciptakan tarian.

"Kami mengajak lima penari dari daerah yang berbeda, seperti Korsel-Indonesia untuk mengolaborasikan antara tari topeng Sekartaji (Indonesia) dan Kalsi (Korsel) menjadi karya yang indah," katanya.

Dia menjelaskan tarian itu suatu gerakan yang menjadi alat komunikasi di manapun mereka berada.

Ia menyebut senyum tari topeng "Honoe" dan "Wangi Soju" merupakan kebanggan dari Kota Andong, Korsel,

Tarian tersebut juga menjadi kekuatan kelompok ICADC untuk menggerakan tubuh penari untuk menyampaikan misi kepada masyarakat luas dan membawa topeng menjadi ikon bersatu dunia dalam semangat seni.

Selain itu, koreografer dari Emio Greco/PC Dance Company Belanda Lee Insoo juga telah menciptakan "EDx2 Dance Company".

Ia mengatakan EDx2 akan menampilkan repertoar asli yang memukau dan penuh energi dengan kepekaan artistik dan gerakan deskriptif.

Selain itu, EDx2 terbuka bagi beragam aliran artistik, seperti hip-hop, tari kontemporer, drama, dan pantomim, serta akrobatik untuk mencapai tujuannya.

Menurut salah satu koreografer EDx2, Ahn Gyeom, EDx2 menyampaikan dengan penuh semangat kepekaan penonton kontemporer dan mengenalkan keaneragaman gambaran tari modern dengan karya seni serta daya tarik popularitas.

"Kami akan tampil akrobatik dalam SIPA ini, untuk menghinoptis penonton di Indonesia," katanya.

Pertunjukan SIPA pada hari terakhir tersebut, akan ditutup penampilan kelompok seni "Sang Swara" asal Kudus, Jateng. Melalui proses kreatif, meraka berhasil menggarap 12 komposisi lagu untuk dipentaskan dalam SIPA 2015.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015