Di Arafah kemahnya besar-besar, bila tidak ada pendingin terasa panas
Makkah (ANTARA News) - Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan melakukan pemeriksaan persiapan wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) dalam waktu dekat ini, mengingat pelaksanaan puncak ibadah haji tidak lama lagi.

"Kami akan cross check fasilitasnya nanti," kata Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil, di Makkah, Minggu waktu setempat, menanggapi pertanyaan tentang persiapan Armina.

Ia mengatakan telah mendapat informasi fasilitas Armina tahun ini akan diperbaiki oleh Muassasah Asia Tenggara. Fasilitas yang diperbaiki itu antara lain hambal atau karpet akan diganti lebih bagus, kemudian ada pendingin ruangan (AC) di dalam tenda untuk mengantispasi cuaca panas yang bisa menembus angka di atas 40 derajat Celcius pada saat wukuf di Arafah.

"Di Arafah kemahnya besar-besar, bila tidak ada pendingin terasa panas," katanya.

Sebelumnya pada malam pertemuan antara Muassasah Asia Tenggara dengan PPIH Arab Saudi 1436H/2015M akhir Agustus, Ketua Muassasah Asia Tenggara Muhammad Amin Hasan Indragiri mengatakan telah sepakat dengan PPIH untuk melakukan peningkatan kualitas layanan pada saat Armina.

"Tahun ini kami membuat kontrak dengan Indonesia untuk ada AC di Arafah agar lebih nyaman," ujar Muhammad Amin Hasan Indragiri.

Bahkan menurut Ketua PPIH Arab Saudi 1436H/2015 A Dumyathi B, Muassasah membeli AC baru sebagai bagian investasi mereka sebagai bentuk komitmen perbaikan layanan tahun ini.

Muassasah adalah semacam asosiasi yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi untuk mengelola pelayanan haji terkait akomodasi mulai dari transportasi, katering, dan pemondokan. Operasional kerja Muassasah di lapangan dilakukan oleh sejumlah Maktab yang telah ditentukan.



Tentang bus

Hal senada dikemukakan Abdul Djamil. Komitmen Muassasah tampaknya mulai terlihat, ketika Pemerintah Indonesia meminta peningkatan layanan transportasi bus antarkota, yang beberapa kali mogok ketika mengantar jemaah dari Madinah ke Mekkah.

"Info dari Kadaker (Madinah) dia tidak tahu itu pimpinannya atau bukan, tapi ada orang Naqabah (semacam asosiasi angkutan darat di Arab Saudi) yang melakukan pengecekan, sehingga penanganan keberangkatan yang biasanya agak seret, kemarin mudah," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, ketika ada bus yang tidak layak, langsung ada pengganti. Sebelumnya beberapa bus yang mengangkut eamaah dari Madinah ke Mekkah mengalami mogok di jalan. 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015