Jakarta (ANTARA News) - Film "Gila Jiwa" yang digagas oleh Ria Irawan sebagai bentuk 40 tahun dedikasinya terhadap dunia perfilman nasional telah rampung diproduksi dan kini tengah memasuki masa pasca produksi.

Disutradarai oleh Ade Paloh, Afgan Syahreza, Aming, Julia Perez, dan Ria Irawan sendiri, Film "Gila Jiwa" yang diproduksi di bawah bendera Firebird Films yang merupakan unit bisnis dari One Integra Group mengalami fase perubahan yang semula berkonsep omnibus, kini menjadi feature film yang memiliki satu cerita utuh dengan balutan lima genre berbeda.

"Sejalan dengan waktu, memang film Gila Jiwa mengalami berbagai perubahan. Tapi justru perubahan tersebut membuat film ini jadi lebih menarik, terutama dengan hadirnya lima genre berbeda mulai dari drama, komedi, action, horor dan musikal," ujar Eksekutif Produser Faransyah Agung Jaya dalam keterangan persnya, Selasa.

Dibintangi oleh Hery Purnomo, Jovial Da Lopez, Joshua Suherman, Shadira Marini dan didukung oleh aktor dan aktris ternama Indonesia seperti Tya Arifin, Dea Annisa, Fauzi Baadila, Ayu Shita, Aimes Saras, Mongol, Agus Kuncoro, Trio Macan, Lukman Sardi, Tio Pakusadewo, Vicky Burki, Andre Hehanusa, Ade Irawan, dan masih banyak lagi.

"Gila Jiwa adalah film remaja yang unik dan berbeda dari yang lain dan kami berharap lewat film ini bisa memberi warna yang berbeda terhadap perkembangan film dalam negeri," ungkap Co - Eksekutif Produser Risye Faransyah.

Film Gila Jiwa mengangkat kisah empat orang remaja yang terobsesi menjadi pembuat film dengan alur dan cerita yang diklaim anti-mainstream dibanding dengan film Indonesia kebanyakan.

Empat orang remaja ini adalah Omo yang terobsesi menjadi aktor sekaligus produser; Alex yang ingin menjadi seorang pembuat film handal dengan gaya tutur cerita anti mainstream; Ruben yang memiliki obsesi kalau film harus ada kebebasan berekpresi dan primadona; sedangkan Dea terobsesi ingin menulis cerita yang selalu diawali dan diakhiri dengan cinta.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015