Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama menyatakan pemerintah Arab Saudi sudah berjanji akan transparan dalam investigasi kecelakaan di Mina, yang memakan korban jiwa ratusan jemaah haji termasuk beberapa asal Indonesia.

"Dalam keterangannya tadi malam, pihak Kerajaan Arab Saudi memang berjanji akan transparan dalam investigasinya tentang korban, penyebabnya dan lainnya," kata Kepala Seksi Informasi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Affan Rangkuti saat dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat.

Affan juga mengatakan, pemerintah akan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan atas kejadian di Mina tersebut pada komite investigasi yang dibentuk oleh otoritas Arab Saudi.

"Pak menteri yang bertindak sebagai pemimpin rombongan juga menyatakan untuk menyerahkan sepenuhnya hasil penyelidikan pada komite investigasi yang baru dibentuk oleh otoritas Arab Saudi, karena kita juga tidak bisa mencampuri otoritas mereka," ujarnya.

Hingga saat ini, Kementerian Agama mencatat hingga saat ini ada 157 jemaah Indonesia yang wafat saat pelaksanaan ibadah haji 1436 Hijriah dari jumlah total 154.454 orang dari 381 kloter.

"Semuanya meninggal dunia di Arab Saudi. Selain yang meninggal, ada juga 410 orang jemaah haji yang sedang dirawat," ujarnya.

Jumlah 157 jemaah yang wafat tersebut, tambah Affan, belum termasuk yang meninggal saat kecelakaan Mina pada Kamis (24/9) pagi, karena menunggu informasi resmi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Angka tersebut, didapatkan dari jumlah jamaah yang wafat karena kecelakaan crane Masjidil Haram sebanyak 11 orang dan 146 sisanya karena sakit. Seluruh jamaah yang wafat juga, lanjut dia, dimakamkan di Arab Saudi.

"Angka itu belum termasuk yang meninggal di Mina kemarin karena masih menunggu informasi resmi, untuk semua jamaah yang wafat juga kita makamkan di Arab Saudi," ujarnya.

Sebelumnya, telah terjadi peristiwa desak-desakan jemaah haji di di Jalan Arab 204 pada pukul 7.30 waktu Arab Saudi, pada saat jemaah akan melakukan lontar Jamrah Aqabah.

Kejadian tersebut menimbulkan korban meninggal dunia sampai saat ini ada 220 orang, dan korban luka 450 jemaah yang kebanyakan dari negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir). Di antara korban tersebut, dikabarkan ada tiga korban WNI yang meninggal dalam musibah jemaah terinjak-injak di Jalan Arab 204, Mina.

Dua korban wafat sudah berhasil diidentifikasi petugas yaitu Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak, Kalimantan Barat dan Hamid Atwi Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo, Jawa Timur. Keduanya bisa dikenali berdasarkan gelang identitas dan kecocokan foto yang ada di tangan petugas.

Adapun satu korban lainnya masih dalam identifikasi karena tidak ditemukan gelang dan petunjuk identitas apapun yang dibawa oleh jenazah. Jenazah tersebut kini berada di Rumah Sakit Mina Al-Jisr.

Sementara itu, dilansir Kantor Berita Iran, IRNA yang dikutip dari koran berbahasa Arab, al-Dyar, iring-iringan yang membawa Wakil Putra Mahkota dan Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman Al Saud menyebabkan kepanikan dari para jamaah haji yang akan menuju ke lokasi pelemparan jumrah.

"Konvoi yang dikawal oleh lebih dari 350 orang pengawal termasuk 200 tentara dan 150 petugas kepolisian, menembus ribuan jamaah haji yang akan ke Jamarat dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan kepanikan di antara jamaah haji yang datang dari arah berlawanan dengan konvoi, akhirnya menyebabkan para jamaah berdesakan di jalan tersebut," tulis al-Dyar.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015