Seoul (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mengadakan pertemuan di Seoul pekan depan, kata pejabat kementerian itu pada Jumat.

Pertemuan itu menjadi tanda kemajuan hubungan antara Korsel dan Jepang, dua sekutu militer Amerika Serikat, yang sebelumnya mengalami masalah.

Menteri Pertahanan Korsel Han Min-Koo dan rekan sejabatannya di Jepang, Gen Nakatani, akan melakukan pembicaraan pada Selasa, menjelang pembicaraan tripihak yang melibatkan kedua negara tersebut dengan Tiongkok, kata Kementerian Pertahanan di Seoul.

Kedua menteri itu terakhir bertemu di Singapura pada Mei saat pembicaraan dwipihak pertama setelah empat tahun.

Hubungan kedua negara meredup karena masalah sengketa sejarah terkait pemerintahan jajahan Jepang di semenanjung Korea pada 1910-1945 dan khususnya masalah "wanita penghibur" Korea, yang direkrut paksa untuk bekerja di rumah bordil militer Jepang pada masa perang itu.

Sejak menjabat pada Februari 2013, Presiden Korsel, Park Geun-Hye menolak bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan alasan bahwa Tokyo belum sepantasnya menebus pelanggaran yang dilakukan selama masa kolonial.

Keretakan hubungan itu membuat frustasi Washington, AS.

Pengumuman tentang pertemuan kedua menteri pertahanan itu merupakan langkah pemulihan hubungan meskipun kerja sama militer tidak pernah dihentikan bahkan ketika hubungan Jepang-Korsel berada di titik terendah.

Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Korsel, Han dan Nakatani akan berfokus pada kerja sama dalam menghadapi ancaman bom nuklir Korea Utara.

Nakatani juga akan memberi laporan singkat tentang undang-undang baru, yang memperluas peran militer Jepang, yang sebelumnya menyebabkan kekhawatiran di Seoul.

"Itu sikap dasar kami bahwa kegiatan militer Jepang yang memengaruhi keamanan di Semenanjung Korea dan kepentingan nasional kita, tidak akan diperbolehkan," kata pejabat Kementerian Pertahanan Korsel seperti dikutip dari kantor berita Yonhap.

Park Geun-Hye yang saat ini dalam kunjungan ke AS, mengatakan pada Kamis di Washington bahwa dia akan membuka diri setelah lama menghindar dari Abe.

Kedua pemimpin tersebut direncanakan bertemu dalam beberapa pekan ke depan dengan Park dan Abe, yang dijadwalkan bertemu di Seoul untuk dialog kepemimpinan trilateral yang melibatkan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, demikian laporan AFP.

(Uu.M053)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015