Jakarta (ANTARA News) - BPPT bekerjasama dengan Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) kembali memasang tiga unit radar untuk memantau dan meneliti pola awan dan pola angin di Pontianak, Biak, Serpong dan Menado sebagai bagian dari Sistem Peringatan Dini Multi-Bencana. "Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah membuat sistem operasional pemantau dan pemrediksi kondisi cuaca dan iklim yang terjadi di Indonesia dengan tepat," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Said D Jenie pada workshop: Toward the Establishment of Hydrometeorological Array for Intraseasonal Variation Monsoon Automonitoring (Harimau) di kantor BPPT Jakarta, Selasa. Program Harimau itu, ujarnya, digunakan untuk mengetahui lebih jauh proses fisik variasi antar musim periode 60-90 harian yang terkait langsung dengan aktivitas awan konveksi dan curah hujan di Indonesia. Selain itu riset dinamika atmosfer ini, ujarnya, juga terkait implikasi sangat besar terhadap iklim global seperti El Nino dan La Nina (ENSO) serta Indian Ocean Dipole (IOD). BPPT dan JAMSTEC, urainya, pada Juli dan Oktober 2006 telah memasang X dan C-band Doppler Radar (XDR dan CDR) serta Wind Profiler Radar (WPR) di wilayah ekuator di Pantai Tiku, Agam dan Bandara Minangkabau, Ketaping, Sumbar. Sedangkan pada Februari dan Maret 2007 akan dipasang lagi WPR di Pontianak dan Biak serta CDR di Lab Teknologi Kebumian dan Mitigasi Bencana Puspiptek Serpong, Banten pada Juni 2007 dan WPR di Manado pada November 2007. Program kerjasama riset dengan Jepang ini rencananya akan berlangsung hingga Maret 2010 dengan melibatkan BMG dan LAPAN. Radar XDR, CDR dan WPR, urainya, dapat mengirim data secara real time (seketika) dan terus-menerus ke pusat pengolahan data dan digunakan untuk menentukan waktu tanam komoditas pertanian, manajemen sumber daya air, transportasi laut, udara dan darat hingga monitoring polusi udara. Pemantauan cuaca Harimau, menurut Deputi Sistem Data dan Informasi BMG, Prih Haryadi, akan dipadukan dengan sistem pemantauan cuaca yang sudah digunakan saat ini seperti data observasi dari stasiun-stasiun BMG, citra satelit cuaca Amerika NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), Equatorial Atmosphere Radar (EAR) milik LAPAN atau Tropical Ocean Climate Study (TOCS). (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007