Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan lembaga nirlaba Jhpiego meluncurkan SMS Bunda guna meningkatkan kesadaran ibu hamil dan ibu yang memiliki anak hingga usia dua tahun untuk menjaga kesehatannya.

"Meskipun angka kematian ibu dan bayi serta balita di Yogyakarta tidak tinggi, namun kami merasa perlu meluncurkan program ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia di Yogyakarta, Selasa.

Layanan SMS Bunda bisa diakses dengan mendaftar ke nomor 08118469468. Ibu yang sudah mendaftar akan memperoleh pesan singkat secara rutin secara gratis.

Menurut Fita, ibu hamil dan ibu menyusui perlu mengenali berbagai kondisi yang berpotensi menyebabkan terjadinya masalah selama kehamilan atau berpotensi menggangu kesehatan anaknya hingga menyebabkan kematian.

Selama ini, lanjut Fita, kematian ibu hamil atau saat melahirkan lebih banyak disebabkan ketidaktahuan ibu atau keluarga untuk merespon suatu kondisi bahaya sehingga sudah terlambat saat dibawa ke layanan kesehatan.

"Kondisi-kondisi bahaya ini yang nantinya akan diinformasikan melalui layanan SMS Bunda. Layanan SMS ini juga akan memberikan informasi lain mengenai tumbuh kembang anak," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, terjadi sembilan kasus kematian ibu, 52 bayi dan 10 balita pada 2013. Pada 2014 terjadi dua kasus kematian ibu, 62 kematian bayi, dan 10 kematian balita dan hingga Oktober tahun ini terjadi lima kematian ibu, 27 bayi dan lima balita.

"Seluruh ibu yang meninggal pada tahun ini memang tercatat sebagai warga Kota Yogyakarta namun mereka semua tidak tinggal di sini," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan mensosialisasikan SMS Bunda ini melalui kader pendamping ibu hamil yang ada di tiap rukun warga atau melalui puskesmas.

Sementara itu, Perwakilan Jhpiego Sushanty mengatakan, pesan singkat yang disampaikan kepada setiap ibu yang mendaftar berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi ibu, seperti usia kehamilan atau usia anak.

"Tujuannya adalah mengingatkan ibu tentang kondisi-kondisi bahaya yang mungkin dihadapi. Dengan demikian, mereka bisa melakukan antisipasi sejak dini dan menjaga kehamilannya atau anaknya dengan lebih baik," katanya.

SMS yang dikirimkan ke ibu hamil atau ibu yang memiliki anak hingga usia dua tahun sifatnya satu arah dan bukan merupakan SMS interaktif.

"Program ini diluncurkan secara nasional pada April di Monas, dan tanggapan para ibu sangat baik bahkan mereka memberikan masukan agar menambahkan informasi seperti program KB," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015