Peningkatan investasi Australia di Indonesia selama ini berjalan lamban. Padahal investasi memegang peran penting dalam membangun kerja sama ekonomi kedua negara,"
Sydney (ANTARA News) - Keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu hambatan bagi investor Australia meningkatkan investasinya di Indonesia, kata mantan Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr.

"Peningkatan investasi Australia di Indonesia selama ini berjalan lamban. Padahal investasi memegang peran penting dalam membangun kerja sama ekonomi kedua negara," kata Bob Carr saat berdialog dengan sejumlah wartawan Indonesia yang mengunjungi kampus University of Technology Sydney (UTS) di Sydney, Selasa.

Meski begitu Bob Carr yang kini menjabat Direktur Institut Hubungan Australia-China UTS menambahkan bahwa ada perkembangan positif dari kebijakan pemerintah Indonesia sekarang terkait infrastruktur.

Ia mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini gencar mendorong pembangunan infrastruktur terutama di wilayah yang kondisi infrastrukturnya tertinggal seperti di Kawasan Timur Indonesia.

Pemerintah Indonesia tentunya ingin agar pembangunan infrastruktur di kantung-kantung kemiskinan tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah maupun secara nasional, katanya.

Menurut dia, kalangan di Australia termasuk dirinya yakin apabila kendala infrastruktur tersebut bisa diatasi maka akan menarik banyak investasi asing masuk ke Indonesia termasuk investor Australia.

"Banyak pihak di Australia percaya jika ekonomi Indonesia tumbuh pesat delapan sampai sepuluh persen, misalnya maka akan mampu membalikkan keadaan dan mengubah cara pandang investor Australia kepada Indonesia," katanya.

Apalagi bagi perusahaan Australia yang sudah investasi di Indonesia terutama bidang pertambangan, seharusnya mereka bisa mengembangkan investasinya lebih besar lagi, ujar Bob Carr.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat selama kurun waktu lima tahun terakhir (2010 hingga Semester I 2015), total realisasi investasi Australia mencapai 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp25 triliun). Australia menduduki peringkat ke-12 sebagai penyumbang investasi di Indonesia.

Sebanyak 42 persen investasi Australia merupakan investasi di bidang kimia dasar, barang kimia dan farmasi, diikuti oleh 41 persen investasi pertambangan, dan 4 persen investasi di bidang industri logam dasar.


Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015