Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, hari ini, menyatakan telah melancarkan serangan udara di Suriah dengan membidik seorang militan ISIS berjuluk "Jihadi John" yang beberapa kali terlihat dalam video eksekusi sadis para sandera AS dan Inggris beberapa waktu lalu.

Seorang pejabat AS yang menolak menyebutkan namanya menyebutkan serangan udara kemungkinan telah membunuh "Jihadi John" yang memiliki nama asli Mohammed Emwazi dan berkewarganegaraan Inggris.

Pentagon menyatakan masih akan menghitung keefektifan serangan yang menyasar ibu kota ISIS Raqqa di Suriah.

Jika kematiannya terkonfirmasi maka akan menjadi tonggak penting bagi koalisi anti-ISIS pimpinan AS dalam melawan ISIS dan terjadi setelah lebih dari setahun dari janji Presiden Barack Obama untuk menuntut balas atas kematian para sandera AS.

Berpakaian serba hitam dengan muka ditutupi balaclava dan menyisakan kedua mata saja, "Jihadi John" telah menjadi simbol kebengisan ISIS dan menjadi salah seorang dari orang paling diburu di dunia.

Emwazi tampil pada berbagai video pemenggalan dua jurnalis AS James Foley dan Steven Sotloff, pekerja bantuan AS Peter Kassig, dua aktivis bantuan Inggris David Haines dan Alan Henning, jurnalis Jepang Kenji Goto, dan sandera-sandera lainnya.

"Kami tengah mengevaluasi hasil operasi semalam dan akan memberikan informasi tambahan selayak mungkin," kata juru bicara Pentagon Peter Cook.

Menurut para pejabat AS operasi itu sendiri berlangsung selama beberapa hari. Namun tetap tak terungkap bagaimana AS bisa menjejak Emwazi dan bagaimana rencana operasi itu disusun.

Serangan ini terjadi di saat AS terus menekan ISIS di mana Obama bersumpah untuk mengalahkannya.

AS malah berencana menggelarkan lusinan pasukan operasi khusus ke Suriah, memasok senjata lebih banyak kepada pemberontak Suriah dukungan AS dan mempersengit serangan udara terhadap ISIS, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015