Sinjar (ANTARA News) - Pasukan Kurdi Irak memasuki Sinjar menyusul operasi besar-besaran di bawah dukungan serangan udara koalisi pimpinan AS untuk menduduki kembali kota yang terkenal dengan pembantaian etnis minoritas Yazidi oleh ISIS itu.

Operasi pimpinan pasukan Peshmerga Turki dan juga melibatkan para pejuang Yazidi, berhasil memotong jalur pasokan kunci ISIS dari Irak utara ke Suriah.

Jalur pasokan ini penting secara strategis, dan merebut kembali Sinjar menjadi kemenangan simbolis yang penting dari koalisi anti-ISIS.

Kemenangan ini juga menandakan bahwa ISIS kini berada dalam posisi defensif.

Jumat pagi waktu setempat ratusan pejuang Kurdi yang berseragam kamuflase dan dilengkapi senapan mesin, masuk ke kota itu dengan berjalan kaki, lapor seorang wartawan AFP.

Mereka masuk sembari mengibarkan bendara wilayah otonomi Kurdi dengan mengeluarkan tembakan ke udara dan berteriak "Hidup Peshmerga!" dam "Hidup Kurdistan!"

Di dalam Sinjar, banyak rumah, toko, pom bensin dan kantor pemerintah daerah hancur.

Deretan mobil terbakar di jalan-jalan sedangkan tong-tong berisi bahan peledak teronggok begitu saja.

Dewan keamanan wilayah Kurdi mengatakan "pasukan Peshmerga telah memasuki kota Sinjar dari empat arah untuk membersihkan sisa-sisa teroris (ISIS) dari wilayah itu."

Panglima Peshmerga Khalaf Murad Atto mengatakan masih ada beberapa pembom bunuh diri ISIS di dalam kota, sedangkan pejuang Yazidi Rasho Murad mengatakan para penembak jitu dan bom masih menjadi ancaman mereka.

Sinjar dihujani bom oleh pasukan koalisi pimpinan AS, selain oleh tembakan artileri Kurdi yang menyasar posisi-posisi ISIS, yang menciptakan asap begitu tebal yang membumbung tinggi dari kota itu Kamis kemarin.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015