Berlin (ANTARA News) - Tim sepak bola Jerman terpaksa bermalam di dalam Stadion Stade de France di Paris utara setelah laga persahabatan melawan tuan rumah Prancis ketimbang mengambil risiko berkendara menembus ibu kota Prancis itu ke hotel mereka setelah serangan yang menewaskan paling sedikit 127 orang di kota itu.

"Para pemain sangat khawatir, informasi sangat simpang siur, dan kami tidak ingin mengambil risiko berada di jalan, oleh karena itu kami memutuskan tidak berkendara menembus Paris.. (yang) 100 persen tidak aman dan oleh karena itu kami tetap di kamar ganti," kata manajer Timnas Jerman Oliver Bierhoff.

Serangan ke berbagai lokasi di Paris itu terjadi di tengah pertandingan Jerman melawan Prancis di Stade de France di mana tiga ledakan besar terdengar dari luas stadion pada babak pertama.

Kemudian terdengar lagi ledakan di dekat restoran McDonald's yang disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri.

Bierhoff mengatakan timnya hanya membahas soal ledakan itu sewaktu berada di ruang ganti di mana para pemain sibuk menjawab pesan teks dari keluarga dan sahabat mereka yang cemas.

Namun Bierhoff menyatakan para pemain berlaku seperti para profesional sejati.

"Kami tentu saja senang kami telah mendarat selamat, namun duka kami bersama dengan kaluarga dan para korban," kata Bierhoff begitu mendarat di Frankfurt.

"Tim sangat terpengaruh, dan untuk itu kami memutuskan untuk memberi mereka libur sehari pada hari ini, agar mereka bisa pulang ke rumah, dan bersama dengan orang-orang tercinta mereka," kata dia seperti dikutip AFP.

Ketika ditanya apakah Jerman siap bertanding lagi melawan Belanda Selasa pekan depan, Bierhoff menjawab, "Pertandingan jalan terus namun kami pasti membahas ini secara internal."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015