Paris (ANTARA News) - Polisi melancarkan perburuan besar-besaran di Eropa terhadap para penyerang Paris setelah video memastikan orang kesembilan juga ambil bagian dalam serangan terburuk dalam sejarah Prancis itu.

Para penyidik memburu si tersangka karena perannya dalam pembantaian yang menewaskan 129 orang itu, setelah cuplikan video menunjukkan ada orang ketiga di dalam mobil yang digunakan salah satu kelompok yang menyerang bar-bar dan kafe-kafe di pusat kota Paris.

Dia bisa saja salah seorang dari dua tersangka yang ditahan di Belgia atau sedang buron --kemungkinan adalah pria berusia 26 tahun bernama Salah Abdesalam-- yang melancarkan penembakan membabi buta bersama saudaranya yang juga pelaku bom bunuh diri, Brahim.

Polisi Belgia gagal membekuk Abdeslam dalam sebuah penggerebekan di Brussels, Senin lalu, dan kabar bahwa dia terlihat di Jerman semakin merumitkan pencarian.

Dalam pengakuan bertanggung jawab atas serangan itu, ISIS menyatakan ada delapan orang yang terlibat dalam serangan teror di Paris.

Di tengah berlanjutnya perburuan itu, para penyidik tengah menjejak kapan, di mana dan bagaimana serangan terburuk di Prancis itu diorganisasikan dan apakah ada kaki tangan mereka yang bebas berkeliaran.

Rencana dan waktu

Bagaimana orang-orang bersenjata itu berkomunikasi, ke mana saja mereka pergi dan bagaimana mereka merancang serangan Jumat malam itu adalah kunci dalam penyelidikan.

Selasa kemarin, polisi menemukan mobil sewaan Renault Clio hitam atas nama Abdeslam di sebuah distrik utara Paris. Mobil ini terlihat di sebuah jalan jalur cepat A1 yang menuju utara dari Paris.

Kartu banknya juga digunakan untuk menyewa dua ruang hotel di pinggiran utara Paris beberapa hari sebelum serangan Jumat silam itu di Stadion Stade de France, Teater Bataclan, dan restoran-restoran serta kafe-kafe, kata polisi.

Namun belum jelas benar bagaimana bisa salah seorang dari mereka, Samy Amimour yang berkebangsaan Prancis, kembali ke Eropa dari Suriah tanpa terdeteksi, padahal dia sudah menjadi incaran internasional.

Atau mengapa polisi Belgia tidak memberitahu mitra-mitra Prancis mereka bahwa Abdeslam bersaudara yang tinggal di Brussels telah ditandai sebagai islamis radikal.

Yang sudah diidentifikasi

Dua dari tiga pembom bunuh diri yang jenazahnya ditemukan di Balai Konser Bataclan, situs teror terburuk di mana 89 orang terbunuh, besar di Prancis.

Amimour (28) besar di Drancy, kawasan imigran miskin di Paris timur laut, dan bekerja sebagai sopir bus. Dia pernah dituduh bersekongkol melakukan aksi terorisme pada Oktober 2012 dan melanggar pembebasan berjaminan untuk pergi ke Suriah selama hampir setahun.

Omar Ismail Mostefai, pria berusia 29 tahun yang memiliki catatan kejahatan ringan yang lahir di Courcouronnes, Prancis, ini diidentifikasi oleh pihak berwenang telah teradikalisasi pada 2010 dan diyakini pernah pula berada di Suriah.

Sembilan orang yang berkaitan dengan kedua orang ini kini sedang ditahan. Namun identitas pelaku bom bunuh diri ketiga yang ditemukan di lokasi kejadian belum bisa diidentifikasi.

Salah seorang dari tiga penyerang yang meledakkan diri di Stadion Stade de France yang juga membunuh satu orang, adalah Bilal Hadji, pria Prancis berusia 20 tahun yang tinggal di Belgia dan pernah tinggal di Suriah.

Sedangkan dua orang yang ditangkap di Molenbeek, Brussels, Senin lalu atas tudingan membantu Salah Abdeslam setelah menyerang Paris adalah Mohammed Amri (27) dan Hamza Attou (20).

Yang belum teridentifikasi


Polisi Prancis Selasa kemarin merilis sebuah foto seorang pelaku bom bunuh diri dari luar stadion, untuk mengungkapkan identitasnya. Di dekat jenazahnya terdapat paspor Suriah yang diyakini para penyidik sebagai milik seorang tentara pemerintah Suriah yang sudah meninggal beberapa bulan sebelumnya.

Sidik jari pelaku bom bunuh diri ini terdaftar di Yunani Oktober silam dan pemegang paspor kemudian terdaftar, lalu menyeberangi perbatasan Macedonia - Serbia di mana di sana dia secaraq resmi mengajukan diri meminta suaka.

Jenazah ketiga yang ditemukan di stadion belum teridentifikasi. Juga masih belum jelas benar mengapa ketiganya meledakkan diri di dekat wilayah yang kosong manusia, padahal 80.000 penonton tengah berada di dalam stadion untuk menyaksikan laga persahabatan Prancis vs Jerman.

Para penyidik juga tengah mencari tersangka kesembilan dari mobil yang mengangkut Abdeslam bersaudara si penembak mati lima orang di depan bar A La Bonne Biere, kata sumber yang dekat dengan penyelidikan.

Video menunjukkan bahwa para penyerang menembak dari mobil yang kemudian ditinggalkan begitu saja di Montreuil, sebelah timur Paris bersama tiga senapan serbu Kalashnikov.

Dirancang di Suriah

Presiden Prancis Francois Hollande menyebutkan bahwa "pernyataan perang" Jumat malam lalu (oleh ISIS) itu ditentukan dan dirancang di Suriah, lalu disiapkan dan diorganisasikan di Belgia, serta terakhir dimatangkan untuk kemudian dilakukan di Prancis.

Mostefai, Amimour, dan Hadji semuanya pernah berada di daerah-daerah yang dikuasai ISIS di Suriah, demikian pula Abdesalam bersaudara --Salah dan Barahim--.

Mostefai dan Amimour adalah dua dari tiga pelaku pembantaian di Teater Bataclan, sedangkan Hadji menjadi pelaku bom bunuh diri di luar Stadion Stade de France.

Tersangka otak serangan Paris adalah warga Belgia bernama Abdelhamid Abaaoud, pria berusia 28 tahun keturunan Maroko, yang dalam dua tahun ini dikaitkan dengan berbagai komploton islamis di Eropa selain merekrut para ekstremis di Eropa.

Abaaoud, yang senang membual bahwa dia dekat dengan para pejabat polisi Eropa dalam majalah ISIS, "Dabiq", tercatat bersama Salah Abdeslam dalam beberapa kasus kriminal di Brussels pada 2010 dan 2011.

Para penyidik tidak memiliki bukti bahwa serangan teror di Paris itu dirancang dari Suriah, namun seorang pria Prancis yang ditahan Agustus lalu sekembali dari Suriah mengaku kepada penyidik bahwa dia menerima perintah melakukan serangan, "idealnya" di sebuah konser, atas perintah dari Abaaoud.

sumber: AFP

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015