Washington (ANTARA News) - Paling sedikit empat pelaku serangan teror Paris sudah masuk database pusat kontraterorisme milik komunitas intelijen Amerika Serikat sebelum serangan teror itu terjadi, kata lima pejabat AS seperti dikutip Reuters, Jumat.

Paling sedikit satu orang dan kemungkinan lebih dari satu penyerang juga masuk "daftar dilarang terbang" ke AS, kata tiga dari lima pejabat tadi.

Mereka mengatakan empat penyerang dari para pelaku teror Paris yang diumumkan Prancis sebelum teror itu terjadi sudah dalam daftar TIDE.

TIDE adalah database sangat rahasia mengenai informasi mentah yang dikumpulkan Pusat Kontraterorisme Nasional (NCTC), yang merupakan divisi dari Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Mereka enggan menyebutkan nama-nama yang sudah terdaftar dalam TIDE.

Sebuah makalah terbitan NCTC tahun lalu melaporkan bahwa sampai Desember 2013, TIDE memuatkan "1,1 juta orang" yang juga termasuk nama-nama alias dari orang-orang yang berada dalam daftar itu.

Dinas rahasia dan badan penegakan hukum AS mengusulkan nama-nama itu masuk TIDE, kata seorang pejabat.

Dari angka itu 25.000 orang warga negara AS, namun pada serangan teror di Paris tidak ada seorang pun warga negara AS yang terlibat.

Keempat nama pelaku teror Paris itu masuk database AS setelah pihak berwajib Eropa berbagi informasi dengan AS.

Selain TIDE, masih ada Pusat Skrining Teroris (TSC), yang dikendalikan oleh FBI.

Database ini menghimpun sejumlah data rahasia para tersangka perancang teror dalam kategori "master list", lalu ada daftar terseleksi (select list) dan daftar dilarang terbang (no fly list).

Menurut Reuters, maskapai mana pun yang terbang ke AS harus menyerahkan daftar penumpang ke TSC sehingga bisa diskrining pihak berwenang AS.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015