Paris (ANTARA News) - Para calon dari kelompok kanan-jauh Front Nasional (FN) menikmati keunggulan besar dalam babak pertama pemilihan regional Prancis pada Ahad (6/12), setelah calon mereka menempati posisi pertama di enam, dari 13, wilayah.

Itu merupakan kemenangan besar bagi FN, saat patai tersebut mempersiapkan diri bagi pemilihan presiden pada 2017. Menurut jajak pendapat di luar pemungutan suara, FN mengantungi sebanyak 30 persen suara dan mengalahkan kubu konservatif, yang meraih tak kurang dari 27,5 persen suara, lapor Xinhua/OANA.

Kubu Sosialis, meskipun naik secara spektakuler dalam perolehan dukungan bagi pemimpin mereka Francois Hollande, kehilangan suara di dewan baik dari kelompok konservatif maupun FN. Mereka memperoleh antara 22 dan 23 persen suara, pukulan baru bagi partai yang memerintah itu, yang sudah berjuang untuk menghapuskan kekalahan besar yang dilaporkan dalam pemilihan lokal Eropa pada 2014.

PS, yang memerintah dan mendominasi dewan wilayah Prancis, gagal dalam uji-coba ketiga mereka untuk meredam pemilih yang tidak puas terhadap masalah ekonomi dan kekhawatiran keamanan, kata Xinhua. Kondisi tersebut menguntungkan Front Nasional sehingga memungkinkannya membentuk kembali peta politi negeri itu dan menjadi tantangan bagi pemilihan presiden pada 2017.

FN, yang tak pernah menguasai dewan nasional, membuat kemenangan besar dan pemimpinnya Marine Le Pen meraih 41,9 suara di daerah paling utara Prancis, Wilayah Nord-Pas-de-Calais-Picardie. Sementara itu kemenakan Marine Le Pen, Marion Marechal-Le Pen, juga muncul di posisi pertama di Wilayah Provence-Alpes-Cote dAzur di bagian tenggara negeri tersebut.

Jika hasil itu dikonfirmasi, para calon FN berada pada posisi bagus untuk meraih kemenangan besar pada babak kedua pemungutan suara Ahad depan (13/12).

"Pemungutan suara ini mengkonfirmasi apa yang telah diumumkan dalam pemungutan suara terdahulu. Gerakan nasional kini menjadi partai terbesar di Prancis, sementara partai ini nyaris tak memiliki wakil di Parlemen," kata Marine Le Pen kepada saluran TV TF1.

Sebanyak 44,6 juta warga Prancis terdaftar sebagai pemilih sah untuk memberi suara mereka di seluruh tempat pemungutan suara di negeri tersebut.

Sebanyak 21.456 calon yang tercatat di 171 daftar bersaing untuk memperebutkan kursi di dewan di 13 wilayah Prancis --yang kebanyakan menangani pengangguran, pendidikan dan angkutan lokal.

Para calon harus mengumpulkan separuh suara. Jika tidak, mereka harus maju pada babak kedua, yang dijadwalkan diselenggarakan 13 Desember dan harus meraih sedikitnya 10 persen suara pada Ahad.
(Uu.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015