London (ANTARA News) - Pangeran Harry akan bertugas di Irak selatan menjelang akhir bulan ini bersama resimennya dan kemungkinan ambil bagian dalam misi pengintaian di sekitar perbatasan Iran, ungkap suratkabar, Sabtu. Jurubicara Kementerian Pertahanan mengatakan laporan koran "Daily Mirror" sepenuhnya "benar-benar spekulatif" karena belum ada keputusan akhir tentang unit mana yang akan menggantikan Brigade Ringan ke-19 yang sedang bertugas di Irak. Dia menambahkan pergiliran pasukan akan dilaksanakan sekitar Mei. Namun, seorang sumber pejabat tinggi militer kepada harian itu seperti dilaporkan AFP mengatakan sudah ada keputusan untuk mengirim Letda Harry yang merupakan anggota Blues and Royals Regiment. "Rincian terakhir sedang disusun, tetapi dia pasti berangkat. Biasanya, status kerajaannya akan diperhitungkan -- tetapi dia akan ikut pertempuran," kata sumber tersebut. Harry, (22), sudah menegaskan dia tidak mau diperlakukan berbeda dari perwira lain yang bersama-sama menjalani pendidikan di Sandhurst Military Academy dan lulus tahun lalu. Pangeran Harry adalah anak lelaki kedua Pangeran Charles, pewaris tahta Inggris. Daily Mirror mengatakan Harry akan mengomandani 12 tentara di kendaraan lapis baja ringan dan mungkin akan berhari-hari bahkan berminggu-minggu menghabiskan waktu di gurun pasir untuk misi pengintaian. Koran itu menambahkan bahwa Menteri Pertahanan Des Browne diperkirakan akan mengumumkan hal tersebut pada 26 Februari. "Dia berkeras agar melaksanakan tugas seperti para perwira lain. Dia tidak akan hanya ada di belakang meja" kata seorang sumber militer. Sebanyak 132 tentara Inggris telah tewas dalam tugas di Irak sejak serbuan yang dipimpin oleh AS pada Maret 2003. Sekitar 7.100 tentara Inggris sekarang ini tersebar di Irak, sebagian besar di sekitar dan di dalam kota terbesar kedua, Basra.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007