Kendari (ANTARA News) - Benda diduga bom peninggalan zaman penjajahan Belanda ditemukan pekerja di lokasi proyek pembangunan Jembatan Teluk di kawasan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara.

Benda dengan panjang 1,5 meter dan diameter sekitar 50 cm itu ditemukan pekerja proyek Jembatan Teluk, Rabu (16/12) sekitar pukul 9.30 WITA, saat mereka melakukan pengerukan tanah menggunakan eskavator di bekas kawasan Pantai Biru Kendari.

Salah seorang pekerja proyek yang didanai APBN Rp750 miliar itu, Fian di Kendari, Kamis menuturkan, awalnya mereka mengira benda tersebut adalah tabung gas, namun setelah diperhatikan lebih jelas karena ukurannya cukup besar, benda tersebut lebih mirip sebuah bom. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan para pekerja langsung melaporkan hal tersebut ke polsek terdekat.

"Kami khawatir juga, jangan sampai kenapa-kenapa, makanya tadi sudah lapor ke aparat," tutur Fian.

Kondisi benda yang diduga bom tersebut sudah berkarat karena terlalu lama terendam di dasar teluk. Selain itu, di bagian belakang benda tersebut sudah rusak dan bagian dalamnya dipenuhi lumpur.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi memasang garis polisi untuk melarang warga mendekat. Polisi juga masih mendalami apakah bom tersebut masih aktif atau tidak.

"Kami memasang garis polisi ini bertujuan agar masyarakat untuk sementara tidak mendekat demi untuk keamanan sebelum dipindahkan ke tempat yang lebih aman," kata anggota polisi yang tidak menyebut identitasnya.

Sejumlah pihak menduga, di teluk Kendari masih tersimpan ranjau maupun bom sisa-sisa peninggalan perang dunia ke dua. 

Pewarta: Azis Senong
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015