Serang (ANTARA News) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengajak para ulama dan seluruh masyarakat Banten menangkal berbagai propaganda Islamic Statet Of Irak and Syria (ISIS) dan aksi terorisme yang mengatasnamakan agama.

"Kita sepakat bahaya terorisme adalah bahaya global, kita harus tangani dan waspadai bersama, ikuti Kyai dan Ulama kita, jaga lingkungan kita masing-masing. Mereka mengajak untuk bergabung dengan kelompoknya menggunakan dalil Quran yang sepenggal-sepenggal," kat Sutiyoso saat bersilaturahmi dengan ulama, tokoh masyarakat Banten, pemuda dan mahasiswa dan unsur ormas lainnya di Serang, Rabu.

Ia mengatakan, konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah dengan motif memperebutkan minyak serta campur tangan pihak asing, telah melahirkan semangat jihad global yang digaungkan dengan daulah Islamiyah atau lebih dikenal dengan Islamic Statet Of Irak and Syria (ISIS). Melalui berbagai media sosial ISIS menyebarkan faham dan propagandanya ke seluruh dunia.

"Propaganda ISIS sangat berhasil, dari fenomena ISIS tersebut, kami mengajak para ulama dan seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan ISIS yang jauh dari kebenaran," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Ia mengatakan, saat ini warga Indonesia yang sudah pulang dari Timur Tengah bergabung dengan tentara ISIS di Syiria, sesuai data yang diperoleh ada sekitar 101 orang.

Bahkan secara keseluruhan, kata dia, warga negara Indonesia yang sudah bergabung dengan ISIS sekitar 500 orang, termasuk yang sudah meninggal dunia dan masih di Timur Tengah serta yang kembali ke Indonesia karena kemungkinan kondisi di Timur Tengah tidak sesuai dengan harapan mereka.

"Kita harus waspadai karena mereka yang sudah pulang dari sana, punya kemampuan merakit bom dan menggunakan persenjataan," katanya.

Sutiyoso juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemantauan terhadap aktivitas mantan napi khusunya dalam kasus terorisme yang ada di lingkungannya masing-masing.

"Penanganan masalah ini bukan urusan pemerintah saja tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat. Serangan terorisme di tempat kita dan banyak negara, sangat mengerikan, dia tidak mengenal ruang dan waktu, di mana dan kapan di lakukan sulit dideteksi dan siapa sasarannya tidak jelas," katanya.

Ia mengajak ulama dan Kiai agar bisa membawa orang-orang yang sudah terkontaminasi untuk melakukan aksi terorisme, kembali ke jalan yang benar.

Silaturahmi Kepala BIN Letjen (Pur) Sutiyoso dilangsungkan di Gedung PWNU Banten dengan dihadiri Gubernur Banten Rano Karno, Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Tokoh Ulama Banten Abuya Muhtadi Dimyati, MUI Banten, Tokoh Masyarakat Banten, pimpinan Ormas serta perwakilan mahasiswa di Banten.

Sementara Pengurus MUI Pusat KH Maruf Amin dalam tausiyahnye mengajak kepada para ulama dan Kyai untuk membimbing dan memberi pemahaman agama Islam dengan sebenar-benarnya kepada masyarakat. Sehingga pemahaman masyarakat terhadap Islam dan dalil-dalil alquran tidak sepenggal-sepenggal.

"Islam itu rahmatan lilalamiin, Islam tidak mengajarkan kekerasan, tidak mengajarkan terorisme. Untuk itu peran ulama sangat dibutuhkan untuk membimbing umat Islam agar memahami ajaran Islam dengan kaffah, bukan setengah-setengah," kata KH Maruf Amin.

Pewarta: Mulyana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015