Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA News) - Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo menyatakan 1.360 hektare lahan pertanian terkena abu vulkanis Gunung Bromo, yang menyebabkan tanaman rusak.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi, Selasa, mengatakan abu vulkanis Gunung Bromo menyebabkan sebagian tanaman di lahan pertanian yang ada di Kecamatan Sukapura dan Sumber rusak.

"Komoditas tanaman yang rusak akibat terpapar abu Bromo di dua kecamatan itu kentang dan kubis yang ditanam di lereng Gunung Bromo oleh warga Tengger," katanya.

Menurut data Dinas Pertanian Probolinggo, tanaman kentang di lahan seluas 456,5 hektare dan kubis di lahan seluas  150 hektare di Kecamatan Sukapura rusak.

Di Kecamatan Sumber kerusakan terjadi di 714 hektare lahan tanaman kentang dan 40 hektare lahan tanaman kubis.

Sampai sekarang gunung api setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut itu masih melepaskan abu vulkanis, yang antara lain menghujani wilayah Probolinggo.

"Petugas di lapangan terus melakukan pemantauan terhadap lahan pertanian yang terkena abu vulkanis," katanya.

Ia menjelaskan ada 10 desa di Kecamatan Sukapura dan sembilan desa di Kecamatan Sumber yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Bromo. Abu vulkanis Bromo bisa mempengaruhi produksi pertanian 19 desa itu.

"Kami imbau petani untuk tetap waspada dan menyemprot abu vulkanis yang mengenai tanaman, kemudian kami juga menyarankan petani menggunakan pupuk bokashi cair untuk mempercepat pertumbuhan daun tanaman," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi sebelumnya mengatakan dalam beberapa hari terakhir ada sekitar 50 desa di 11 kecamatan yang terdampak abu vulkanis Bromo, termasuk Sukapura, Sumber, Kuripan, Lumbang, Wonomerto, Dringu, Banyuanyar, Tegalsiwalan, Kraksaan, dan Paiton.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015