Sudah lebih dua bulan kami tertahan di sini ..."
Rafah, Perbatasan Mesir-Gaza (ANTARA News) - Seorang pemuda warga Jalur Gaza, Palestina, ditembak hingga tewas oleh pasukan penjaga perbatasan Mesir di garis perbatasan Rafah-Gaza, Semenanjung Sinai.

Pihak berwenang di Rafah mengatakan bahwa pemuda bernama Ishak Hassan itu ditembak setelah melintasi beberapa meter ke dalam tanah wilayah Mesir di Rafah.

Menurut Surat Kabar "Dunia Al Watan", pihak berwenang Mesir pada Rabu (30/12) malam secara khusus mengizinkan pembukaan Pintu Penyeberangan Darat Rafah-Gaza untuk membawa jenazah korban dengan ambulans guna diserahkan kepada keluarganya di Gaza.

Tidak dijelaskan motif penyusupan pemuda Palestina tersebut ke wilayah Mesir.

Warga Gaza belangan ini dikabarkan kerap menyusup ke wilayah Mesir dengan tujuan membeli bahan makanan sejak ratusan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Gaza-Rafah dihancurkan oleh tentara Mesir atas perintah Presiden Abdel Fatah Al Sisi.

Padahal, terowongan-terowongan ilegal itu menjadi jalan satu-satunya bagi warga Gaza yang diembargo Israel untuk mengakses pembelian bahan kebutuhan pokok, seperti makanan, bahan bakar minyak (BBM), dan bahan bangunan.

Dua pekan lalu, seorang pemuda Gaza bernama Ehab Hamdan Marzouq Al Shaer ditembak hingga Tewas di kawasan garis perbatasan Al Shallafa, pinggiran Kota Rafah.

Sementara itu, Pintu Penyeberangan Rafah-Gaza sejauh ini masih diberlakukan buka-tutup. Namun, waktunya tidak menentu.

Ratusan warga Gaza tampak tertahan di Rafah untuk menunggu dibukanya Pintu Penyebarangan Rafah.

"Sudah lebih dua bulan kami tertahan di sini, entah kapan Rafah dibuka kembali agar kami bisa kembali ke rumah di Gaza lagi," ujar Fatimah kepada ANTARA News di Rafah.

Wanita setengah baya itu sebelumnya mendapat izin resmi masuk Mesir untuk mengantar anaknya berobat di salah satu rumah sakit di Kairo.

Fatimah sesekali menatap layar telepon genggammya dengan penuh harap.

Wanita berkerudung hitam dengan kostum panjang serba hitam itu setiap saat mengikuti berita di laman Internet resmi yang dikelola pemerintah Palestina di Gaza, "Al Shafhah Al Rismiya: Akhbar Mabar Rafah Al Barri" (Laman Resmi: Pintu Penyebarang Darat Rafah)".

Laman Internet berbahasa Arab bergambar mantan pemimpin Palestina mendiang Yasser Arafat dengan kalimat kutipan perkataan Arafat "Anaa Laa Ansaak, Palestina" (Saya Takkan Melupakanmu, Palestina), itu secara khusus mennginformasikan perkembangan terbaru Pintu Penyeberang Rafah-Gaza.

Jejaring itu juga mewanti-wanti kepada warga Gaza yang ingin masuk atau keluar dari Gaza untuk tidak memercayai kabar burung mengenai pembukaan Pintu Penyeberangan, dan hendaknya menunggu pengumuman resmi dari pihak berwenang Mesir.

Belakangan ini berseliweran berita tidak resmi bahwa Pintu Penyeberangan sedianya dibuka pada hari Senin dan Selasa (28--29/12). Namun, ditunda hingga Sabtu, 2 Januari 2016.

Pihak berwenang di Rafah ketika dikonfirmasi hanya menerapkan bahasa tubuh dengan mengangkat kedua tangan, menegaskan ketidakpastian.

Penyeberangan Rafah merupakan satu-satunya pintu perbatasan yang menghubungkan Gaza dan dunia luar.

Pewarta: Munawar S. Makyanie
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015