Bandung (ANTARA News) - Sosialisasi pasar modal kepada publik menjadi salah satu fokus garapan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rangka meningkatkan jumlah investor melalui investasi publik pada 2016.

"Jumlah pelaku atau yang sudah mengakses ke pasar modal di Indonesia saat ini baru sekitar 240 ribuan orang, jelas masih cukup besar potensi yang bisa terlibat di sana," kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Bandung, Hari Mulyono, di Bandung, Selasa.

Ia menyebutkan, sosialisasi terkait pasar modal masih perlu terus dikembangkan. Selain itu pihaknya juga mengembangkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan jumlah emiten, memperkuat peran anggota bura, meningkatkan jumlah investor dan menyempurnakan reputasi BEI.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah investor antara lain dengan menggulirkan kampanye "Nabung Saham".

"Tujuannya menambah jumlah investor, selain itu mendorong agar partisipasi dari kalangan investor dapat berjalan optimal," katanya.

Targetnya, kata dia pasar modal bisa mencapai dan diakses oleh masyarakat. Menurut Mulyono, pasar modal akan menjadi strategis dalam hal pemerataan kepemilikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.

"Mengajak masyarakat untuk terjun dan menanamkan modalnya di saham bukan hal mudah, karena masih ada pemahaman keliru di masyarakat yang memandang pasar modal itu pelik dan susah diakses. Padahal pasar modal terbuka untuk masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam investasi," katanya.

Dia menyebutkan, BEI telah mengeluarkan kebijakan yang lebih memungkinkan masyarakat terlibat di pasar modal. Terlibat aktif dalam permodalan yang menjanjikan di masa depan.

"BEI memberikan edukasi praktis bagi masyarakat untuk ikut aktif di pasar modal, sangat mudah dan tidak rumit. Bahkan persyaratan pembelian saham juga sangat mudah," katanya.

Ia mencontohkan bagi investor awal, bisa masuk ke pasar modal cukup dengan membeli satu slot saham. Hal itu jelas sangat memungkinkan pelaku usaha menjajaki pasar modal.

"Trend keuntungan yang diraih dari investasi saham terus meningkat, jauh lebih menguntungkan dari investasi dalam bentuk emas," katanya.

Berdasarkan data, kata Hari keunggulan investasi saham sejak 2010 hingga 2014 mencapai 14,52 persen. Sedangkan di emas hanya 3,31 persen.

Selain mendorong investasi saham bagi publik, BEI juga berinisiatif dengan memberlakukan peraturan I-A-Kep-0001/BEI/01/2014 terkait dengan peningkatan free float emiten minimum sebesar 7,5 persen atau minimal 75 juta lembar saham yang akan efektif berlaku mulai Januari 2016.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016