Brussels, Belgia (ANTARA News) - Kepolisian Belgia telah menemukan dua apartemen dan sebuah rumah yang digunakan oleh para tersangka sebelum mereka melakukan serangan teror di Paris, ujar para jaksa pada Rabu.

"Para penyelidik dapat mengidentifikasi tiga bangunan yang telah digunakan oleh para pelaku yang berkonspirasi di balik serangan 13 November 2015," seorang juru bicara jaksa federal Eric Van Der Sypt berkata dalam sebuah pernyataan dalam Bahasa Inggris.

Bangunan-bangunan tersebut termasuk sebuah apartemen di kota Charleroi dimana para penyelidik menemukan sidik jari dari pemimpin tersangka, Abdelhamid Abaaoud dan Bilal Hadfi, yang meledakkan dirinya sendiri di luar Stade de France pada malam serangan.

Para jaksa juga mengatakan, sebuah apartemen di wilayah Schaerbeek, Brussels telah diperiksa pada Jumat, dan sebuah rumah kecil di pedalaman desa Auvelais, dekat perbatasan dengan Prancis.

Rumah di Auvelais itu diperiksa pada 26 November dan apartemen Charleroi pada 9 Desember, ujarnya. Tidak ada sisa-sisa bahan peledak maupun senjata yang ditemukan di kedua tempat tersebut.

Seluruh akomodasi yang digunakan disewa dengan memberikan nama palsu dan dibayar dengan uang tunai, ujar para jaksa.

Dalam kasus rumah di Auvelais, tanda pengenal palsu yang ditemukan adalah milik seseorang yang direkrut di Budapest pada 9 September oleh tersangka kunci Salah Abdeslam yang saat ini sedang dalam pelarian.

Sebuah perburuan orang internasional sedang dilakukan terhadap Abdeslam, 26, yang berasal dari Belgia, sejak aksi bom bunuh diri dan penembakan dengan senjata otomatis menewaskan 130 orang dan 350 lainnya luka-luka dalam serangkaian serangan di penjuru Paris.

Para jaksa pada Jumat mengatakan bahwa satu sidik jari Abdeslam, tiga sabuk buatan tangan yang diduga akan digunakan dalam serangan bunuh diri serta sisa-sisa bahan peledak ditemukan pada saat pencarian di sebuah apartemen di Schaerbeek pada Desember.

Sebagai tambahan, para jaksa mengatakan penyelidikan tersebut telah menunjukkan bahwa mobil Seat Leon yang digunakan setelah melakukan serangan di Paris, telah berhenti di daerah sekitar bangunan Charleroi dan Auvelais, demikian AFP.

(KR-MBR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016