Kalau dia (eks anggota Gafatar) belum pindah penduduk dan masih penduduk Bantul, tetap kami terima,"
Bantul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap akan menerima kedatangan warga daerah ini yang merupakan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan dari Kalimantan Barat.

"Kalau dia (eks anggota Gafatar) belum pindah penduduk dan masih penduduk Bantul, tetap kami terima," kata Penjabat Bupati Bantul Sigit Sapto Raharjo di Bantul, Rabu.

Pernyataan tersebut menanggapi kabar rencana pemulangan para pengungsi eks anggota Gafatar di Kalimantan Barat, sebab disinyalir sebagian mantan anggota organisasi masyarakat berasal dari DIY termasuk Bantul.

Ia mengatakan, pihaknya akan membina dan mengarahkan eks anggota Gafatar itu agar tidak kembali melakukan kegiatan yang dinilai menyimpang itu.

"Tentunya dengan pengarahan dan sosialisasi dengan berbagai pihak terkait, namun kalau mereka sudah jadi penduduk sana, mekanisme pindah dulu. Saya tetap ingin melindungi warga masyarakat Bantul," katanya.

Apalagi menurut dia, jika yang bersangkutan masih mempunyai keluarga dan kerabat di daerah asal, sehingga kalau tidak kembali ke daerah asal, tidak punya tempat di daerah lain.

"Kalau orang Bantul, saya beri kesempatan, kan di sini (Bantul) masih ada famili kan gitu, masak ya kalau datang ke Bantul kami usir, kan tidak begitu," katanya.

Pihaknya memang belum memastikan apakah ada warga Bantul yang menjadi bagian dari eks anggota Gafatar di Kalimantan Barat yang akan dipulangkan, meski begitu terkait perlakuannya pihaknya akan melakukan kajian dengan Forkominda Bantul.

"Saya buat kajian dulu, bagaimana solusinya, karena saya tidak bisa putuskan sendiri. Kami terbuka, tapi bukan untuk organisasinya, karena kalau organisasi sudah kita bekukan," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016