Bojonegoro (ANTARA News) - Abdul Mudjib bin Lami, penduduk RT 3 RW I Desa Kemiri Kec. Malo, Bojonegoro, Jatim, Sabtu (24/2) ditangkap Tim Mabes Polri karena diduga sebagai pelaku teror bom melalui SMS di Bank Indonesia (BI) Jakarta, 19 Februari lalu.
"Memang benar ada penangkapan pelaku teror yang dilakukan Mabes Polri, tapi saya belum mendapatkan laporan secara rinci," kata Kapolwil Bojonegoro, Kombespol Imam Wahyudi, kepada ANTARA News, Minggu.
Sementara itu, Waka Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Herry Wibowo kepada Wartawan membenarkan penangkapan pelaku teror di BI Jakarta melalui SMS asal Bojonegoro.
"Tersangka sekarang ini sedang menjalani pemeriksaan di Jakarta," katanya.
Sementara itu, keterangan yang diperoleh menyebutkan, penangkapan tersangka Abdul Mudjib bin Lami dilakukan di rumahnya, Sabtu (24/2) seusai Maghrib.
Sebelumnya, Tim Mabes Polres yang melacak dengan alat Global Position System (GPS) tahu bahwa pelaku teror melalui SMS yang masuk pada nomor telepon polisi 1717 pada 19 Pebruari lalu adalah nomor HP di area Bojonegoro dan sekitarnya.
Tersangka dua kali mengirimkan SMS ke nomor telepon polisi 1717. Yang pertama, pada 19 Pebruari pukul 11.00 WIB dan kedua pukul 01.00. Sedangkan isi SMS yaitu "Hai polisi tolol. Sebentar lagi gedung Bank Indonesia Thamrin Jl Kebun Sirih akan kuledakkan. Ratusan nyawa akan melayang di gedung tersebut".
Menyusul setelah itu, polisi melakukan penyisiran termasuk melakukan evakuasi Karyawan BI. Situasi dianggap aman, tidak ditemukan bom setelah pukul 15.10 dan Karyawan kembali bekerja, meskipun akibat hal itu sempat terjadi kerugian miliaran rupiah.
Ketika dilacak di Bojonegoro, Tim Mabes Polri menemukan HP tersebut ternyata masih aktif dan akhirnya tersangka berhasil ditangkap.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007