Banda Aceh, Aceh (ANTARA News) - Seorang anggota polisi yang bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh tertembak saat hendak menangkap bandar sabu-sabu.

Kepala BNN Provinsi Aceh Armensyah Thay mengatakan, akibat insiden itu petugas BNN itu dirawat di rumah sakit di Banda Aceh, sedangkan BNN dan polisi memburu si pelaku.

"Insiden terjadi Senin (25/1) menjelang malam. Saat itu petugas BNN hendak menggerebek pesta sabu-sabu di sebuah tempat di Darul Imarah, Aceh Besar," kata Armensyah Thay, Selasa.

Polisi yang tertembak adalah Brigadir M, sedangkan pelaku berinisial SB, warga Darul Kamal, Aceh Besar.

Kronologi tertembaknya Brigadir M  berawal dari penyamarannya untuk menangkap bandar narkoba jenis sabu-sabu di Aceh Besar.

Brigadir M dan rekannya yang menyamar berhasil menangkap SB, sedangkan tim BNN lainnya berada lima menit dari Brigadir M. Saat hendak diborgol, SB melawan.

"Senjata di tangan petugas BNN meletus dan menembak kaki kanannya. Petugas BNN tertembak oleh senjatanya sendiri. Bukan ditembak," kata dia.

Dalam kondisi tertembak, sebut Armensyah, Brigadir M berhasil menembak kaki kanan SB. Sebelum menembak, petugas BNN sempat melepaskan dua kali tembakan ke udara, namun SB berhasil melarikan diri dalam kondisi sudah tertembak.

"Petugas BNN lainnya ikut dalam operasi tersebut sempat mengejar, namun pelaku kabur. Kami sudah meminta bantuan kepolisian menutup area penangkapan untuk mempersempit ruang gerak pelaku," kata dia.

Armensyah menyebutkan, dalam operasi ini BNN berhasil menyita  4,3 gram sabu-sabu beserta alat isapnya. Diduga sabu-sabu itu diedarkan untuk kelompok yang hendak berpesta sabu-sabu di sebuah kebun di tempat itu.

"Namun, kelompok yang hendak berpesta sabu-sabu kabur setelah mendengar suara tembakan. Pelaku kami imbau segera menyerahkan diri karena identitasnya sudah diketahui," kata Armensyah.


Pewarta: M. Haris S.A.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016