Bandung (ANTARA News) - PT Len Industri (Persero) membukukan pendapatan senilai Rp2,1 triliun pada 2015 dari sejumlah proyek strategis di Indonesia terutama di sektor persinyalan kereta api.

"Pendapatan tahun 2015 mencapai Rp2,1 triliun, artinya sesuai dengan rencana bisnis yang kita gulirkan selama ini," kata Direktur PT Len Industri (Persero) Abraham Mosse di Bandung, Kamis.

Ia menyebutkan, pendapatan itu sebagian besar dari sektor perkeretaapian antara lain persinyalan. Kemudian produk panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya serta peralatan navigasi dan telekomunikasi.

Perusahaan BUMN strategis yang berkantor pusat di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung itu telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) anak perusahaanya yang terdiri dati PT Eltrans yang bergerak disistem dan peralatan navigasi, railway, telekomunikasi, oil dan gas.

Kemudian PT Surya Energi Indotama yang memproduksi panel surya serta PT Len Railway System di sektor persinyalan dan kereta api.

Sedangkan anak perusahaan terbaru adalah PT Len Sunseap Energy , yang merupakan perusahaan patungan antara Len dengan Sunseap Singapura. Perusahaan itu berkantor pusat di Kawasan Industri Batamindo, Batam.

"Kami terus melakukan pengembangan bisnis, termasuk membentuk perusahaan yang prospektif dengan menggandeng mitra. Seperti Len Sunseap Energy yang dibangun di Batam memproduksi kabel optik dimana 60 persen diantaranya disiapkan untuk ekspor," kata Abraham Mosse.

Terkait progres kinerja perusahaan pada 2016, Dirut Len Industri itu mengaku cukup optimistis. Bahkan ia menargetkan peningkatan pendapatan pada 2016 sebesar Rp2,5 triliun.

"Target kami tahun ini Rp2,5 triliun. Belum termasuk dari proyek Palapa Ring Paket Tengah yang akan kami kerjakan," katanya.

Bahkan pihaknya menjajagi untuk mengerjakan paket lainnya dari program sambungan kabel fiber optik ke sejumlah daerah di kawasan Indonesia timur.

"Masih ada paket timur yang ditawarkan, namun Len dan konsorsium Pandawa Lima saat ini konsentrasi di Palapa Ring Paket Tengah dulu," kata Abdaham Mosse menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016