Semarang (ANTARA News) - Pelantikan kepala daerah terpilih dari 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang akan dilaksanakan di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, pada Rabu (17/3), berkonsep pesta rakyat.

"Konsep pesta rakyat yang diusung pada pelantikan bupati/wali kota dan wakilnya bertujuan agar rakyat dapat ikut merasakan kemenangan pemimpin yang sudah mereka pilih," kata Kepala Biro Humas Setda Jawa Tengah Sinoeng N Rachmadi di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan bahwa perwakilan warga dari 17 kabupaten/kota yang hadir pada pesta rakyat tersebut dapat menikmati berbagai makanan khas dari masing-masing daerah secara gratis.

"Selain itu juga akan ada pameran produk unggulan dari belasan kabupaten/kota yang kepala daerahnya dilantik," ujarnya.

Terkait dengan pelaksanaan pelantikan 17 kepala daerah itu, arus lalu lintas di kawasan Simpang Lima Semarang akan ditutup mulai pukul 08.00-12.00 WIB sehingga akan mengurangi kenyamanan para pengguna jalan.

Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menyampaikan tiga pesan kepada para kepala daerah terpilih saat pelantikan berlangsung.

Ketiga pesan itu adalah pengawasan dan jaminan penggunaan dana desa di wilayah kepemimpinannya secara transparan, pengembangan potensi daerah yang dimiliki dan selaras dengan program desa mandiri, serta penerapan "one village one product" guna membantu perekonomian masyarakat.

Dari 21 daerah yang sudah mempunyai kepala daerah terpilih, ada empat kabupaten yang bupatinya akan dilantik setelah Februari 2016 terkait dengan akhir masa jabatan.

Masa jabatan Bupati Grobogan berakhir pada 14 Maret 2016, Bupati Demak 3 Mei 2016, Bupati Sragen 4 Mei 2016, dan Bupati Pekalongan 27 Juni 2016.

Ke-17 kepala daerah terpilih yang akan dilantik oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Rabu (17/2) mendatang adalah Hadi Rudyatmo-Purnomo (Kota Surakarta), Agus Bastian-Yuli Hastuti (Kabupaten Purworejo), Tasdi-Dyah Hayuning Pratiwi (Kabupaten Purbalingga), Mohammad Yahya Fuad-Yazid Mahfudz (Kabupaten Kebumen), Abdul Hafidz-Bayu Andriyanto (Kabupaten Rembang), Djoko Nugroho-Arief Rohman (Kabupaten Blora), Eko Purnomo-Agus Subagyo (Kabupaten Wonosobo).

Kemudian, Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryati Rahayu (Kota Semarang), Seno Samodro-Muhammad Said Hidayat (Kabupaten Boyolali), Mundjirin-Ngesti Nugroho (Kabupaten Semarang), Joko Sutopo-Edy Santosa (Kabupaten Wonogiri), Junaedi-Martono (Kabupaten Pemalang), Mirna Annisa-Masrur Masykur (Kabupaten Kendal), Alf Arslan Djunaid-Moch Saelany Machfudz (Kota Pekalongan), Wardoyo Wijaya-Purwadi (Kabupaten Sukoharjo), Srihartini-Srimulyani (Kabupaten Klaten), dan Sigit Widyonindito-Windarti Agustina (Kota Magelang).

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016