Kondisi Densus 88 Anti-Teror saat ini menyedihkan karena fasilitasnya sangat memprihatinkan
Jakarta (ANTARA News) - Menko bidang Politik Hukum dan HAM Luhut Pandjaitan meminta DPR mendukung penguatan upaya pemberantasan terorisme dengan membenahi organisasi Densus 88 Anti-Teror dan merevisi Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

"Rencana aksi nasional penanggulangan terorisme menjadi penting. Kondisi Densus 88 Anti-Teror saat ini menyedihkan karena fasilitasnya sangat memprihatinkan," kata Luhut di Ruang Rapat Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin, dalam Rapat Gabungan Komisi I dan Komisi III DPR dengan Menkopolhukam, Kapolri, Jaksa Agung, BIN, dan Kemenkumham.

Luhut mengatakan, dukungan terhadap Densus 88 bisa dengan penguatan teknologi dan menambah anggaran.

Luhut mengaku sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk menguatkan Densus 88 seperti penguatan struktur organisasi dan penambahan personel.

"Penambahan anggaran akan kami lakukan, kita perlu apresiasi dengan Polri dalam menangani peristiwa Bom Thamrin. Kami minta dukungan DPR untuk memajukan teknologi," ujar Luhut.

Menyangkut revisi UU Terorisme, Luhut meminta DPR segera membahasnya karena ini adalah bagian dari pencegahan terorisme.

Menurut dia, melalui revisi itu institusi terkait akan mendapatkan data untuk mengetahui jaringan terorisme dan dapat menangkap dalam jangka tujuh hari.

"Ini akan mengurangi kemungkinan kelompok teroris untuk melakukan aksinya. Polisi bisa bekerja sama dengan BIN secara baik," terang Luhut.

Badrodin Haiti sendiri mengungkapkan ada 17 orang terkait bom di Jalan MH Thamrin pada 14 Januari 2016. Menurut dia, awalnya para teroris itu berencana melakukan serangan teror pada malam tahun baru, namun polisi menggagalkannya.

Menurut dia, biaya pembuatan bom ditaksir Rp900.000, karena kelompok ini kekurangan biaya.

Badrodin menjelaskan saat ini ancaman terorisme masih akan terjadi karena banyak kelompok teroris masih berhubungan dengan Bahrun Naim yang disebutnya telah memotivasi teroris untuk melakukan jihad dan membuat bom. Bahrun juga menjanjikan siap mengirimkan biaya bagi kelompok yang siap melakukan serangan teror.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016