Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, mengimbau masyarakat mewaspadai dampak gerhana matahari total terhadap kesehatan mata.

"Masyarakat diimbau tidak melakukan kontak mata (menatap) secara langsung (gerhana matahari) karena dapat mengakibatkan kerusakan pada retina mata," kata Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Rabu.

Gerhana matahari total diperkirakan terjadi pada pagi hari tanggal 9 Maret nanti. Gerhana akan melintasi 11 provinsi di Indonesia yakni Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Untuk wilayah Kalimantan Tengah, hanya dua daerah yang bisa menyaksikan gerhana matahari total ini dengan jelas. Yakni Sampit mulai gerhana matahari total pada pukul 07.27 WIB dan Palangka Raya mulai gerhana matahari total pukul 07.28 WIB.

BMKG merasa perlu mensosialisasikan prediksi terjadinya fenomena alam langka tersebut kepada masyarakat. Imbauan bahkan dibuat melalui surat resmi yang dikirim kepada sejumlah instansi dan pihak terkait.

Sementara itu, Kementerian Agama Kotawaringin Timur mengimbau kepada umat Islam untuk melaksanakan salat kusuf. Salat sunat tersebut dianjurkan dilaksanakan saat terjadi gerhana matahari.

"Imbauan kami kepada yang beragama Islam untuk salat sunat kusuf saat gerhana matahari total supaya kita diselamatkan, serta daerah dan negara kita dijagakan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur, H Samsudin.

Pewarta: Norjani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016