Menurut saya, kalau harga kantong plastik itu hanya Rp200 tidak ada artinya bagi orang Jakarta. Saya rasa kalau harganya Rp1.000, Rp2.000 atau bahkan Rp5.000 baru bisa terasa efeknya,"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku setuju apabila harga kantong plastik di toko-toko swalayan dinaikkan, namun harus tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Saya setuju-setuju saja kalau harga kantong plastik yang ada di supermarket itu dinaikkan. Asalkan tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, apabila kantong plastik hanya dihargai Rp200 per buah, maka dikhawatirkan tidak akan memberikan efek jera terhadap masyarakat.

"Menurut saya, kalau harga kantong plastik itu hanya Rp200 tidak ada artinya bagi orang Jakarta. Saya rasa kalau harganya Rp1.000, Rp2.000 atau bahkan Rp5.000 baru bisa terasa efeknya," ujar Ahok.

Akan tetapi, meskipun harga kantong plastik telah dinaikkan, dia mengaku tidak dapat menghapus penggunaannya secara keseluruhan. Pihaknya hanya mampu membatasi penggunaannya saja.

"Kami tidak bisa menghapus penggunaan kantong plastik secara keseluruhan. Karena kadang-kadang kan memang ada orang yang butuh kantong plastik. Jadi, kami hanya batasi penggunaannya saja," tutur Ahok.

Oleh karena itu. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa berhemat dalam penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami mengajak semua warga Jakarta supaya berhemat dalam menggunakan kantong plastik. Apalagi mengingat sampah plastik itu baru bisa terurai setelah ribuan tahun lamanya," ungkap Ahok.

Pewarta: Cornea K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016