Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Sesjen Depbudpar), Sapta Nirwandar, mengatakan bahwa pihaknya mengajukan dana tambahan promosi pariwisata kepada pemerintah sebesar Rp135 miliar.
"Kita ajukan dana sekitar Rp136 miliar, tapi belum ada sinyal, karena sedang dalam proses," kata Sapta di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, permintaan tambahan dana promosi pariwisata ini dilakukan karena pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak enam juta orang pada 2007.
"Dana promosi kita 6 juta AS atau Rp60 miliar, sekarang naik sekitar Rp70 miliar. Ini tidak cukup kalau ingin mencapai 6 juta orang. Harus ada tambahan dana, termasuk membuka perwakilan dan sebagainya, dan ini juga harus dilakukan secepatnya karena paling tidak meningkatkan pada 2007, kita harapkan pada 2008," katanya.
Sapta menjelaskan, saat ini Depbudpar mendapatkan dana promosi pariwisata dari pemerintah sebanyak Rp900 miliar dari Rp751 miliar pada tahun sebelumnya, diluar dana promosi pariwisata untuk lima daerah unggulan wisata sebesar Rp150 miliar.
Dia mengatakan, ada satu rumus dari badan pariwisata dunia (WTO) yaitu bila akan menjaring satu orang wisatawan maka dibutuhkan dana 10 dolar AS.
"Malaysia itu menargetkan enam juta wisatawan, maka uang promosi 60 juta dolar AS," katanya.
Sapta mengatakan, Depbudpar pada awalnya mempunyai target optimistik sbesar 5,3 juta wisatawan pada 2007, akan tetapi Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu yang lalu menetapkan enam juta wisatawan pada 2007 ini.
"Ini sudah lompatan naik 1,2 juta orang, itu tidak mudah. Jadi, dalam satu hari harus ada 100 ribu orang masuk ke Indonesia," ujar Sekjen Depbudpar itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007