Bener Meriah, Aceh (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta pengembangan Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, ditindaklanjuti sehingga pengembangan itu tidak percuma.

"Pengembangan Bandara Rembele akan percuma kalau tidak diikuti dengan step (tahap) berikutnya," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan Bandara Rembele, Rabu.

Presiden menyebutkan tindak lanjut itu antara lain berupa peningkatan dalam layanan perizinan berusaha dan investasi sehingga kegiatan ekonomi berkembang.

Selain itu, pemda di kawasan bandara dan sekitarnya harus mulai mempromosikan objek wisata di kawasan itu.

"Promosikan kalau di kawasan ini ada objek wisata yang nenarik seperti Danau Laut Tawar, pegunungan yang indah sehingga wisatawan berdatangan," ujar dia.

Menurut Jokowi, Pemda juga harus menjalin kerja sama dengan pihak lain seperti Kementerian Pariwisata, Pemprov Sumatera Utara dan lainnya.

"Biar bandara sudah dikembangkan, runway (landasan ancang) sudah diperpanjang, Boeing 737 sudah bisa masuk, tapi kalau tidak ada yang datang ya percuma," tutur Jokowi.

Presiden menyebutkan dia sudah menyampaikan ke seluruh menteri bahwa pembangunan dimulai dari pinggir ke tengah, bukan terpusat di Jawa.

Pengembangan Bandara Rembele juga adalah  upaya membangun dari pinggir. "Kalau dulu, dari Bener Meriah, Aceh Tengah, ke Medan itu naik bus, naik mobil bisa 11-12 jam, dengan bandara ini bisa hanya 45 menit. Artinya ada kecepatan amat sangat yang bisa dilakukan dalam rangka mobilitas manusia dan masyarakat," kata Presiden.

Presiden juga mengingatkan saat ini sudah masuk era persaingan antarnegara, sudah dibuka dan tak ada batas lagi pada Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Artinya yang cepat merespon pergerakan ekonomi, itulah yang akan memenangkan persaingan, yang lambat pasti ditinggal," tegas Presiden.

Jokowi menyatakan agar Indonesia memenangkan kompetisi itu, kota dan kabupaten juga harus menangkan persaingan itu.

"Saya minta bandara dimanfaatkan sebaiknya. Dijalin dengan kerja sama maskapai, termasuk yang kargo sehingga komoditas bisa cepat dibawa, baik ke Banda Aceh, Medan, mungkin bisa ke Singapura, Malaysia karena perdagangan sekarang tanpa batas," katanya.


Pewarta: Agus Salim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016