Jakarta (ANTARA News) - Tren BYOD atau Bring Your Own Device memungkinkan perusahaan memberikan keleluasaan bagi pekerjanya untuk lebih produktif, namun ternyata tren tersebut menjadi celah kejahatan siber.

"BYOD memang device milik personal, tapi bisa untuk mengakses atau melakukan transaksi yang berhubungan dengan perusahaan yang mana memberikan produktivitas supaya bisa kerja any where anytime, any device," kata Country Manager Trend Micro Indonesia, Andreas Kagawa, di Jakarta, Rabu.

"Tapi, di lain pihak kalau ada yang berhubungan dengan kemudahannya dalam produktivitas juga membuka celah untuk keamanan," sambung dia.

Meski demikian, Andreas mengatakan hal tersebut dapat disiasati dengan menambahkan sistem keamanan untuk perangkat mobile yang digunakan.

"Dari yang untuk memblok yang situs-situs yang tidak benar, mencegah malware masuk, dan sebagainya," ujar dia.

"Tapi lebih dari itu, ada yang disebut sebagai mobile device management," lanjut dia.

Lebih lanjut, Andreas menjelaskan bahwa melakukan enkripsi data merupakan salah satu cara dalam mobile device management.

"Kalau terima data, misalnya data email di-encrypt terlebih dahulu, kalau perangkat hilang dan sebagainya supaya datanya tidak tercuri," kata dia.

"Jadi BYOD yang sesuatu yang nge-tren dan banyak menuju kesana tapi security-nya harus kita jaga," tutup dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016