Samarinda (ANTARA News) - Polres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, telah melayangkan surat panggilan kepada manajemen PT BBE terkait tewasnya dua pelajar SMA di kolam bekas tambang batu bara.

"Kemarin (Kamis) kami sudah melayankan surat panggilan ke pihak perusahaan terkait tewasnya dua pelajar SMA di kolam bekas tambang batu bara," ujar Kapolres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar Handoko, dihubungi dari Samarinda, Jumat malam.

Polisi, lanjut Handoko, memberi tenggat waktu hingga pekan depan untuk memeriksa perusahaan pemilik lubang bekas tambang batu bara maut tersebut.

"Paling lambat pekan depan, pemeriksaan terhadap manajemen perusahaan tambang batu bara itu akan dilakukan," kata Handoko.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait tewasnya dua pelajar SMKN 2 Samarinda di lubang bekas tambang batu bara tersebut.

"Pemeriksaan saksi-saksi yakni masyarakat sekitar kolam bekas tambang serta keempat rekan korban sudah kami lakukan. Jadi saat ini, kami tinggal melakukan pemeriksaan terhadap kepala tekni tambang PT BBE terkait keamanan dan pengamanan lubang tambang," tutur Handoko.

Namun, Handoko mengaku belum bisa menyimpulkan, apakah ada pelanggaran terkait tewasnya dua pelajar di lubang bekas tambang batu bara milik PT BBE tersebut.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada pelanggaran dan yang jelas, pengumpulkan bukti-bukti," kata Handoko.

Pada Rabu (23/3) sekitar pukul 15.00 Wita, dua pelajar SMKN 2 Samarinda, dilaporkan tenggelam di kolam bekas tambang milik PT BBE di Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Kedua pelajar itu yakni, Noval Fajar (16) warga Pangeran Suryanata RT 14 Samarinda dan Diki Aditya Pratama (16) warga Jalan Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara Darmansyah menyatakan, jasad kedua pelajar SMKN Samarinda tersebut berhasil ditemukan pada Rabu malam.

Jasad Naval Fajar kata Darmansyah, ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian pada Rabu malam sekitar 23.00 Wita.

Sementara, jasad Diki Aditya tambahnya, ditemukan sekitar lima meter dari lokasi tenggelamnya pelajar SMKN 2 Samarinda tersebut pada pukul 24.15 Wita.

"Kedua pelajar yang dinyatakan tenggelam di kolam bekas tambang itu, berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi sudah dalam kondisi meninggal," kata Darmansyah.

Pewarta: Amirullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016