Tekanan indeks BEI terlihat sudah mulai terbatas seiring dengan data perekonomian domestik periode Maret yang akan dirilis pada awal April disinyalir stabilJakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melemah tipis sebesar 6,09 poin terimbas sentimen negatif bursa saham di kawasan Asia yang mengalami tekanan.
IHSG BEI dibuka melemah sebesar 6,09 poin atau 0,13 persen menjadi 4.767,53. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,5 poin (0,20 persen) menjadi 829,73.
"IHSG terimbas bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas kembali mengalami tekanan, kendati demikian pelemahan indeks BEI itu cenderung mulai terbatas menyusul akan dirilisnya paket kebijakan ekonomi XI," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kembali diluncurkannya paket kebijakan ekonomi memberi harapan bagi investor di dalam negeri bahwa terget pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini dapat mencapai di atas 5 persen.
Di sisi lain, lanjut dia, akan dirilisnya data ekonomi domestik pada awal April ini yang diproyeksikan masih relatif stabil dapat menambah optimisme pelaku pasar untuk kembali melakukan akumulasi beli saham sehingga potensi indeks BEI bergerak naik kembali terbuka.
"Tekanan indeks BEI terlihat sudah mulai terbatas seiring dengan data perekonomian domestik periode Maret yang akan dirilis pada awal April disinyalir stabil," ujarnya.
Secara teknikal, ia menambahkan bahwa potensi indeks BEI mengalami technical rebound juga cukup terbuka setelah pada perdagangan hari sebelumnya (Senin, 28/3) mengalami tekanan cukup dalam," katanya.
Terpantau indeks BEI pada pukul 10.30 WIB berada di area positif atau menguat tipis sebesar 4,07 poin atau 0,09 persen menjadi 4.777,25.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 7,45 poin (0,04 persen) ke level 20.338,07, indeks Nikkei turun 45,86 poin (0,27 persen) ke level 17.094,35, dan Straits Times menguat 2,26 poin (0,08 persen) ke posisi 2.832,52.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016