Kami segera menyekolahkan generasi muda potensial di bidang pertambangan dan energi, guna mengantisipasi pembangunan dan beroperasinya proyek ladang gas abadi Blok Masela di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB),"
Ambon (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku segera menyikapi dan menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang pertambangan dan perminyakan, mengantisipasi pembangunan mega proyek Blok Masela baru akan dilaksanakan sekitar 8 tahun datang.

"Kami segera menyekolahkan generasi muda potensial di bidang pertambangan dan energi, guna mengantisipasi pembangunan dan beroperasinya proyek ladang gas abadi Blok Masela di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB)," kata Gubernur Maluku, Said Assagaff, di Ambon, Selasa.

Pihaknya, tandas Gubernur akan melakukan pendataan terhadap generasi muda Maluku yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertambangan, sehingga diketahui berapa jumlah sarjana (S-1) bidang pertambangan yang dimiliki daerah ini.

Para sarjana tersebut kemudian akan dikirim untuk melanjutkan pendidikan Strata II bidang pertambangan di sejumlah perguruan tinggi di tanah air, maupun di negara lain, sehingga lulus dan menjadi tenaga ahli pertambangan.

"Namun jika hasil pendataan jumlahnya dirasa kurang, maka akan diseleksi siswa-siswa berkualitas dari berbagai sekolah di Maluku untuk dibiayai pendidikannya pada jenjang Strata I," katanya.

Menurut Gubernur, berbagai langkah tersebut dilakukan sambil menunggu dibukanya jurusan atau Fakultas Pertambangan pada Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, maupun Politeknik Negeri Ambon.

"Jika jumlah tenaga pengajar pada jurusan maupun fakultas yang akan dibuka, kurang, maka akan didatangkan dari luar daerah dengan biaya sepenuhnya ditanggung pemerintah daerah," tandasnya.

Gubernur juga menambahkan, berbagai langkah akan dibicarakan dan dirumuskan bersama dengan Bupati dan Wali Kota dari 11 kabupaten/kota di Maluku, menyusul keputusan Presiden Joko Widodo untuk membangun proyek Blok Masela di darat (onshore).

"Saya akan membahas berbagai langkah yang akan dilakukan bersama seluruh Wali Kota dan Bupati di Maluku, sehingga pembangunan Blok Masela dapat berdampak ganda dan besar bagi kesejahteraan masyarakat di Maluku," katanya.

Presiden Jokowi saat meresmikan penggunaan jembatan Merah Putih (JMP) yang membentang diatas Teluk Ambon meminta Gubernur dan Pemprov Maluku untuk mematangkan persiapan dalam berbagai hal karena pembangunan proyek Blok Masela baru akan dilaksanakan sekitar 8 tahun yang akan datang, termasuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

"Mestinya SDM diambil oleh Maluku, jangan sampai saya sudah memaksa di darat, lalu SDM diambil dari luar dengan alasan Maluku tidak siap," katanya.

Presiden ingin agar SDM di Maluku mengambil kesempatan dalam mega proyek ratusan triliun tersebut, misalnya perguruan tinggi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon harus menyiapkan fakultas yang mendukung sehingga saat tiba saatnya nanti sudah banyak lulusan teknis perminyakan dan teknik geologi dari perguruan tinggi di Maluku.

"Saya sudah perintahkan Menristek-Dikti agar disiapkan Politeknik Ambon dan Unpatti untuk masalah ini. Tidak ada lagi alasan SDM enggak ada," katanya.

Presiden Jokowi juga meminta Pemprov Maluku untuk melakukan kalkulasi tentang kebutuhan SDM yang dibutuhkan mulai dari sekarang. "Dihitung sekalian dari sekarang. Kalau mereka butuhkan 1.000 siapkan 2.000 orang. Pilih yang terbaik," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016