Solo (ANTARA News) - Produk sepatu bayi yang dikembangkan seorang perajin asal Kampung Penumping, Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, mampu menembus pasar mancanegara.

Kurnia Catur Wardani (24), perajin sepatu bayi "Keegan" di Solo, Jumat, mengatakan produknya dipasarkan online dan pesanan pun datang dari sejumlah negara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Kanada, dan Amerika Serikat.

Dia mengatakan pesanan sepatu bayi dari dalam negeri seperti Jakarta, Banten, Medan, Aceh, Palembang, Sulawesi hingga Papua. Pesanan  rata-rata 100 hingga 150 pasang sepatu bayi.

"Saya memproduksi kerajinan sepatu bayi ini banyak variasinya dan proses produksi seluruhnya masih dengan cara manual sehingga belum bisa melayani pesanan secara massal," kata Kurnia, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 2015.

Ia mengatakan ide kreatif tersebut muncul sejak 2014 saat dirinya sedang mengerjakan skripsi. Ketika itu, dia iseng membuat sepatu untuk keponakannya dengan bahan kulit sintetis oscar dan kain spandek.

Ia kemudian membuat lima pasang sepatu bayi dengan berbagai aksesoris. Produksi percobaan itu ternyata diminati masyarakat.

"Saya kemudian memasarkan produksi ini melalui online dan sejumlah daerah di Indonesia meminta pesanan untuk dikirim," katanya.

Bahkan,  sejak 2015 ia menerima banyak pesanan dari luar negeri seperti Amerika Serikat sebanyak 100 pasang yang dikirim melalui pos.

"Saya dengan dibantu satu orang tenaga kerja rata-rata hanya mampu memproduksi sekitar 150 pasang per bulan, sedangkan harga setiap pasang sepatu bayi bervariasi mulai Rp80 ribu hingga Rp125 ribu," katanya.

Jika pesanan sedang ramai, rata-rata omzet bisa mencapai Rp8 juta per bulan, ujarnya.

"Saya setiap membuat satu pasang sepatu bayi ini mendapatkan keuntungan lumayan sekitar 60 persen dibanding biaya produksinya," katanya.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016